Sugara menghela nafas panjang. Sebanyak apapun dia mencoba memahami surat elektronik itu, dia tak berhasil. Sebagian dari dirinya ingin mempercayai bahwa masih ada sedikit kemungkinan semua kejadian di Texas itu hanya mimpi.
Sugara dibayangi cerita di Texas sejak kembali ke tanah air.Â
Dia terus penasaran benarkah berita yang mengabarkan bahwa Reena meninggal karena overdosis dalam keadaan hamil. Sugara berpikir seandainya saja dia menerima persahabatan atau hubungan yang lebih yang ditawarkan Reena hanya untuk menghiburnya, hal itu takkan sulit baginya.
 Dia bahkan tak punya beban apapun karena Reena takkan tahan dengan hubungan jarak jauh dan dia akan menemukan orang lain dan menyadari bahwa perasaannya pada Sugara hanyalah sementara karena perasaannya yang labil, sedang hancur ditinggal kekasihnya. Reena takkan bunuh diri. Tapi tampaknya semua itu sudah terlambat.
Sugara tersadar dari lamunannya. Tiba -- tiba Sugara menghadirkan wajah Alisia saat sedang tertawa riang. Dia akan rugi sekali kalau setelah program di hutan lindung ini dia tak bisa meminta alamat dan nomor telpon gadis itu. Sugara harus melupakan kejadian buruk di Texas dan Alisia jelas bisa jadi obat yang paling ampuh.