Mohon tunggu...
Amri MujiHastuti
Amri MujiHastuti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Sekolah Dasar

Pengajar, Ibu, pemerhati pendidikan anak

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

"Gendis Sugar", Tragedi Cinta

16 Maret 2019   11:00 Diperbarui: 16 Maret 2019   11:39 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende


Kurasa kekasihmu meninggalkanmu sendiri, pikir Sugara.


"Kau sudah menelpon kekasihmu?"


"Telponnya tak bisa dihubungi."


"Baiklah, bagaimana kalau sekarang kita keluar dari tempat ini dan membawamu pulang ke rumah dengan aman?" Sugara membujuknya dan gadis itu tak punya pilihan lain selain menurut.


Sugara merasa iba sebab Reena sangat terpukul dan saat itu hanya Sugara yang bisa membuat gadis itu lebih tenang, meskipun Sugara tak pernah mengerti apa tepatnya yang membuat gadis itu frustasi. Mungkin karena dia tak bisa menemukan kekasihnya yang menghilang begitu saja sesaat setelah mereka masih bersama -- sama.


Sejak pertemuan pertama mereka Reena sering kembali ke tempat itu untuk bertemu Sugara. Sepertinya Reena menemukan sandaran hati sejak ditinggal kekasihnya di tengah alam bebas, hutan belantara. Sugara hanya mencoba menjadi petugas hutan yang ramah, setiapkali Reena datang Sugara akan meluangkan waktu untuk menemuinya dan menganggapnya sebagai sahabat.

 Sugara tak memiliki perasaan apa -- apa pada gadis itu dan satu -- satunya kejadian dia terlibat dengan gadis itu hanyalah saat Sugara membantu gadis itu dan teman -- temannya yang camping di Davy Crockett National Forest untuk menyiapkan hidangan makan pagi dari campuran selai kacang, sirup maple, mentega, gula coklat, kacang mete, cranberi kering dan biji labu dan bunga matahari kering yang diolah menjadi kue. 

Memasak di hutan adalah pengalaman baru bagi Sugara. Lagipula di negeri asing ini dia tak memiliki banyak teman, dia tak keberatan berkenalan dengan beberapa orang.


Suatu hari saat bersama Reena dan beberapa temannya, beberapa minggu sebelum kontrak kerja Sugara habis dan dia akan kembali ke Indonesia, Reena mengungkapkan perasaannya. Sugara tak memiliki pengalaman menghadapi wanita dan wanita impor bukanlah tipenya apalagi gaya hidup dan prinsip Reena yang jauh sekali dari didikan yang didapat Sugara sejak kecil, dia berkata bahwa Reena hanya dianggapnya sebagai teman baik. 

Reena menerima keputusannya dan mereka mengucapkan selamat tinggal.
Sugara tak tahu apa yang ada di pikiran Reena ketika itu. Mungkin dia hanya putus asa dan sangat kesepian. Di hari  Sugara ada di bandara untuk kembali ke tanah air, tepat sebelum panggilan boarding, Sugara menerima teks dari teman Reena yang memberitahukan padanya bahwa Reena meninggal karena overdosis di rumah orangtuanya.


Dear, Mr. Sugara
 harus mengetahui beberapa hal. Kami sahabat -- sahabat Reena semenjak usia belia. Kami selalu menjaganya. Reena diambil dari kedua orangtuanya yang miskin dan diasuh oleh paman dan bibinya yang kaya raya. Namun Reena tak pernah bahagia sebab dia selalu menerima kekerasan fisik dan verbal dari bibinya yang tak pernah rela suaminya mengasuh seorang kemenakan yang tak berguna. Sehari setelah ayah angkatnya meninggal, Reena diberitahu bibinya yang mengabarkan dengan sukacita bahwa Reena bukan putrinya dan bukan putri suaminya. Bibinya memberi waktu beberapa hari agar Reena keluar dari rumah. Saat itulah Reena mengajak Bryan yang pengecut untuk menenangkan pikiran di alam bebas. Namun setelah mengetahui masalah Reena, Bryan justru meninggalkannya karena setelah Reena bukan seorang Wilson lagi, Bryan takkan dapat mengambil keuntungan lagi dari Reena. Dan saat itulah kau menolongnya dan pelan- pelan masuk ke dalam hatinya yang sedang rapuh.
Kau takkan mengerti sebesar apa artinya secangkir kopi dan telinga yang mau mendengarkan. Kau takkan mengerti sebesar apa artinya bantuanmu saat itu. Reena sedang hamil dan dia putus asa. Dia tahu ini salah untuk mendekatimu dengan kondisinya, tapi kau adalah harapan baru baginya, hingga kau mengatakan bahwa kau tak menyukainya. Aku mengerti karena kau akan pulang dan tak merasa bukan di sini tempatmu, tapi tak bisakah kau melakukannya demi kemanusiaan?
Semua yang terjadi bukan salahmu. Tanpa kehadiranmu selama beberapa minggu mungkin kami sudah kehilangan Reena lebih cepat. Kami tahu dia sangat putus asa. Tapi bagimu mungkin semua ini terasa seperti kau sedang mengikuti lari marathon dan berhenti di tengah jala
n.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun