Mohon tunggu...
Eva Rosita
Eva Rosita Mohon Tunggu... Lainnya - Art and Education

Art, Linguistics, and Education

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kapan ke Bioskop Lagi?

19 September 2020   18:52 Diperbarui: 19 September 2020   18:56 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Nonton belum greget kalau belum ke bioskop. Setidaknya itulah yang saya rasakan dengan vakumnya aktifitas pergi ke sinema setiap akhir pekan yang biasa saya lakukan sebelum pandemik. Bahkan saya juga meng-uninstal aplikasi yang biasanya digunakan untuk memesan tiket secara online. Lalu niat hati ingin mengobati kerinduan menonton film box office, sayapun berlangganan Netflix dan Viu. Namun kok agak mubazir ya, pertama karena hampir semua film nya sudah saya tonton, kedua; saya juga bukan maniak drakor ataupun drama seri asing.  

Dari perspektif penonton begitulah hal yang dirasakan, di samping itu, pandemik jelas juga berdampak pada industri perfilman termasuk aktor, produser, dan distributornya. "Di cancel nih job gue", ucap salah satu teman yang bekerja di dunia hiburan. "Lah, terus nggak jadi dong film lo". "Ya abis terus gimana, deg-degan juga sih kalo keluar." Lalu akhirnya beberapa judul film yang harusnya tayang tahun ini dan masuk ke daftar antrian pun dibatalkan atau ditunda.

Hal yang sama juga terjadi pada perfilman Hollywood yang akhirnya disiasati dengan penggantian format penayangan. Misalnya seperti film Greyhound dibintangi oleh Tom Hanks akhirnya hanya tayang di Apple TV, atau film Disney yang paling dinantikan tahun ini, Mulan, mentok hadir di Disney Plus dengan harga yang dipatok 30 USD. Bisa ditebak, golongan orang-orang yang tidak mau rugi otomatis lebih memilih menonton bajakannya yang sudah dimana-mana.

Lalu dengan kemerosotan dunia film saat ini, kapan sebenarnya film-film bisa kembali dinikmati di bioskop? Kabarnya proposal izin beroperasi tiga pengelola bioskop yaitu XXI, CGV, dan Cinemapolis sudah diterima oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta. Tentunya protokol kesehatan wajib diterapkan seperti pengecekan suhu tubuh, mengenakan masker, menjaga jarak, menempati tempat duduk yang sudah diatur jaraknya, serta penonton dihimbau untuk membeli tiket secara online dan men-scan kode QR lalu mengisi formulir online sebagai langkah mempermudah penelusuran kontak dan mencegah penyebaran COVID-19. 

Namun berbagai upaya yang ditempuh pengelola bioskop ditambah dengan ketentuan dari pemerintah kota ini tentunya sangat bergantung kepada kondisi terkini berkaitan dengan pandemik. Lalu entah ini hal yang baik atau buruk, jikapun bioskop dibuka kembali meskipun riskan dan menghawatirkan, dijamin masyarakat perkotaan yang haus hiburan dan tidak kenal takut akan mengunjungi tempat kesayangan mereka. Nah, kalau kamu gimana?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun