Mohon tunggu...
Everest Christna Legawa
Everest Christna Legawa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hakuna Matata

Agroteknologi UKSW '20

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Facebook, Memenuhi Kebutuhan Informasi Petani Saat Pandemi Covid-19

27 April 2021   14:27 Diperbarui: 27 April 2021   14:58 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu postingan di grup Wirausaha Pertanian - facebook.com

Informasi merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap orang. Baik sengaja ataupun tidak, dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti melakukan kegiatan memberi atau menerima informasi. Pertukaran informasi bisa terjadi baik secara langsung maupun tak langsung, subjek penerima dan pemberi juga bisa jadi bukan manusia ke manusia, misalnya dari pengamatan lingkungan, binatang, dan sebagainya. Petani yang sering bekerja di lahan misalnya bisa mendapat informasi dari sesama petani yang ditemui di lahan atau dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) atau saat kegiatan kumpul kelompok tani atau saat berbelanja bahan pertanian di toko pertanian dekat rumahnya. 

Namun, saat pandemi COVID-19 ini, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) atau lockdown, sedikit banyak mempengaruhi aktivitas petani dalam hal mencari informasi. Selama pandemi petani tidak bisa atau kesulitan untuk mengadakan kegiatan kumpul kelompok tani, tidak ada atau terganggunya penyuluhan oleh PPL, dan kesulitan ke pasar untuk mencari bahan atau alat pertanian.

Majunya teknologi saat ini bisa menjadi jalan keluar bagi masalah petani yang tidak bisa atau kesulitan berkomunikasi secara langsung selama masa pandemi COVID-19 ini bahkan ketika pandemi ini selesai, teknologi ini tetap bisa digunakan dan menguntungkan bagi petani. Hal ini terkait dengan karakter teknologi yaitu diciptakan untuk memberi manfaat yang lebih baik daripada menggunakan cara konvensional. Teknologi komunikasi dan informasi merupakan salah satu produk kemajuan teknologi saat ini. Dengan menggunakan gawai yang saat ini sudah dimiliki hampir setiap orang dan terkoneksi internet, petani bisa mencari dan mendapatkan berbagai macam dan bentuk informasi yang dibutuhkan tanpa perlu bertemu langsung dengan pemberi informasi. Tak hanya bertukar informasi saja, media informasi daring juga bisa memfasilitasi petani untuk mencari alat atau bahan yang diperlukan tanpa harus mendatagi toko fisik.

Salah satu media komunikasi daring yang bisa dipakai petani untuk bertukar segala macam informasi adalah Facebook atau biasa disebut dengan "Fb". Facebook merupakan salah satu media sosial berbasis koneksi internet yang bisa diakses melalui handphone atau PC secara gratis tanpa perlu membayar biaya untuk bergabung atau langganan. Facebook mendukung pertukaran informasi satu arah dan dua arah. Beberapa fitur di Facebook yang bisa digunakan petani untuk mencari atau bertukar informasi misalnya page (laman), grup, dan marketplace (pasar).

Page (laman) adalah halaman atau akun yang biasanya digunakan oleh suatu organisasi atau komunitas atau kelompok. Ada banyak laman yang dikembangkan dan dikelola oleh organisasi atau kelompok yang membahas mengenai pertanian. Misalnya adalah laman Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Inspirasi Pertanian, dan Info Tani. Laman tersebut dan laman-laman mengenai pertanian biasanya membuat postingan atau unggahan yang terkait dengan informasi-informasi pertanian  yang bisa berguna bagi petani.Grup adalah fitur komunitas daring yang disediakan Facebook . Setiap orang atau akun bisa membuat grup atau bergabung dengan grup yang sudah ada. Pada grup ini, setiap anggota bisa membuat postingan yang terkait dengan topik atau ketentuan grup. Postingan bisa berupa informasi untuk dibaca anggota lain, menawarkan barang (jika diijinkan oleh pengurus grup), bertanya untuk dijawab anggota lain, atau membuat postingan untuk berdiskusi. Fitur ini merupakan yang sangat tepat digunakan oleh petani yang ingin mencari informasi karena interaksi dalam grup lebih intens dua arah daripada laman. Contoh grup seputar pertanian misalnya Wirausaha Pertanian yang membahas berbagai masalah dalam usaha pertanian, berbagi pengalaman, dan berdiskusi berbagai macam komoditas pertanian; Komunitas Petani Kedelai dan Edamame Banyuwangi yang membahas mengenai komoditas kedelai dan edamame; dan Jual Beli Alat dan Mesin Pertanian Karawang yang anggotanya banyak menawarkan alat-alat pertanian dan melayani pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia.

Salah satu postingan di grup Wirausaha Pertanian - facebook.com
Salah satu postingan di grup Wirausaha Pertanian - facebook.com
 Marketplace atau pasar menampilkan berbagai macam barang atau jasa sesuai kategori yang dicari. Ketika mencari kata "pertanian" misalnya, banyak alat pertanian, bibit sayuran, pupuk, dan pestisida yang akan ditampilkan. Melalui pasar online di Facebook ini, petani bisa mencari berbagai kebutuhan untuk usaha tani tanpa perlu ke pasar fisik dan melanggar kebijakan PSBB.

Untuk menemukan laman, grup, ataupun barang di marketplace yang membahas mengenai pertanian, ketikkan kata kunci sesuai kebutuhan, misalnya "pertanian", "hortikultura", "teknologi pertanian", ataupun kata yang merujuk pada komoditas atau lokasi yang diinginkan, misalnya "kedelai", "petani Semarang", dan "alat pertanian" pada kolom pencarian Facebook . Kemudian pilih grup, laman , atau barang yang diinginkan untuk diikuti, bergabung, atau menghubungi penjual barang.

Media ini, Facebook, mungkin sedikit asing dang rumit dipelajari oleh petani Indonesia yang mayoritasnya berusia tua, namun hal ini kurang tepat. Ketika menjelajah di grup atau laman, banyak akun yang dimiliki oleh petani diatas usia 60 tahun yang ikut menjawab pertanyaan atau berdiskusi. Jika mau meniatkan belajar dan praktik selama beberapa jam, pengetahuan menggunakan media ini bisa sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan petani tidak hanya di masa pandemi ini, tetapi juga saat taak ada pandemi.

Everest, 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun