Mohon tunggu...
Eva YunitaS
Eva YunitaS Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pgsd

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memilih Metode Pembelajaran yang Tepat untuk Anak Usia Sekolah Dasar

20 April 2021   13:30 Diperbarui: 20 April 2021   13:39 1709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Memilih Metode Pembelajaran Yang Tepat 

Untuk Anak Usia Sekolah Dasar

Metode pembelajaran merupakan cara sistematis yang nyata berupa langkah-langkah untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran pada suatu sekolah. Jejang sekolah dasar adalah jenjang yang sangat membutuhkan metode pembelajaran yang tepat untuk memaksimalkan peresapan materi oleh peserta didik. Pemilihan metode pembelajaran dengan langkah mengamati peserta didik merupakan hal pertama yang harus dilakukan, baru kemudian dapat menentukan metode pembelajran mana yang tepat diterapkan di kelas yang telah diamati tersebut. Selain metode pembelajaran ada juga model pembelajaranm, perbedaan utama dari model dan metode pembelajaran adalah metode pembelajaran telah memiliki langkah konkret untuk melaksanakannya. Sementara model pembelajaran hanya gambaran umum atau kerangka kerjanya saja. Artinya, Guru harus membuat langkah-langkah (sintaks) sendiri, atau mudahnya metode sudah tinggal pakai saja dan model hanya sekedar bayangannya dan guru harus membuat langkah pembelajarannya sendiri.

jenis-jenis metode pembelajaran yang dapat digunakan itu menempuh proses pengamatan setiap wilayah, beberapa metode pengamatan dengan tujuan mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan dari model pembelajaran yang diterapkan. metode pengamatan dilaksanakan di satu wilayah dengan beberapa model pengamatan seperti deskriptif kuantitatif dan kualitatif, eksperimen, dan lain sebagainya. Jenis metode pembelajaran yang di terapkan saat pengamatan yang pertama adalah metode pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning (PBL)yaitu model pembelajaran yang menyajikan suatu masalah kongkrit dan mencari jalan keluar dari masalah tersebut agar mereka terlatih unutk mahir memecahkan masalah dengan dengan model belajar yang dimiliki sendiri. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Kelebihan dari metode ini adalah merangsang daya pikir anak untuk ketertaikannya terhadap suatu permasalahan yang baru atau hal baru, menambah motivasi belajar karena merasa tertantang dengan tingkat kesulitan pemecahan masalah, dengan otomatis siswa akan banyak pengalaman untuk menerapkannya ke kehidupan nyata. Kelemahan metode ini dimana siswa merasa kurang percaya diri atas pemecahan masalah yang dihadapi maka mereka akan enggan untuk menyelesaikna dan memecahkan masalh tersebut, bahkan mereka akan ragu untuk mencobanya. Peran guru disini memonitor siswa, memancing dengan pertanyaan yang membangun, memastikan agar siswa tetap terlibat dalam masalah, dan memastikan berjalannya proses pemecahan masalah tersebut.

Kedua model pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL) adalah model pembelajaran yang membuat siswa mengajukan pertanyaan, pencarian, eksperimen hingga penelitian mandiri untuk informasi yang mereka butuhkan. Dalam metode ini siswa diharapkan untuk mencari tahu sendiri materi yang disajikan ole guru dalam pembelajaran. Mereka akan secara mandiri mencari informasi mengenai materi pembelajaran yanag disajikan. Siswa dapat mengaturkebutuhan pengetahuannya terhadap materi yang diberikan sendiri dengan begitumateri akan benar-benar terserap. Kelenihan model pembelajaran inquiry adalah  mendorong siswa berfikir mandiri atas kebutuhannya sendiri, memberikan kepuasan intrisik karena telah mendapat pengetahuan yang diinginkan secara mandiri, kebebasan siswa untuk belajar sendiri, dan setiap proses akan merangsang pikiran anak. Kelemahannya antara lain adalah implementasi memerlukan waktu panjang dan sulit unutk mengontrol keberhasilan dari pembelajaran. Peran guru disini yaitu memberi arahan kepada siswa untuk mencari infirmasi pembelajaran dan memastikan kegiatan berjalan sesui dengan metode.

Dengan beberapa metode pengamatan kebanyakan merujuk paa dua metode pembelajaran tersebut, terlepas dari itu semua pemilihan metode pembelajaran dapat menyesuaikan kemampuan peserta didiknya sendiri. Prosentase keberhasilan dari suatu metode pembelajaran adalah seberapa besar pemahaman yang diserap oleh peserta didik. Keberhasilan dari metode penelitian mungkin bisa menginspirasi para pendidik untuk memilih metode pembelajaran yang tepat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun