Mohon tunggu...
Eva Yulia
Eva Yulia Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa UIN WALISONGO Semarang Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Sosiologi

KKN MIT DR XI Kelompok 29 Eva Yulia 1706026020

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dampak Perkuliahan Daring di Era Pandemi bagi Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

16 Januari 2021   22:59 Diperbarui: 16 Januari 2021   23:17 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dampak Perkuliahan Daring Di Era Pandemi Bagi Mahasiswa UIN Walisongo Semarang
Oleh : Eva Yulia 1706026020
KKN MIT DR XI Kelompok 29 Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negri Walisongo Semarang  
G-mail : evayulia1103@gmail.com

Abstrak
Di era pandemic Covid 19 ini para mahasiswa dan dosen melakukan perkuliahan via daring hal tersebut harus tetap di lakukan mengingat sedang terjadinya bencana pandemic Covid 19 ini. Tetapi dengan adanya pembelajaran via daring ini diharapkan  dapat meningkatnya mutu Pendidikan dan relevansi Pendidikan serta dapat meningkatkan pemerataan akses dan perluasan Pendidikan.

Pendidikan jarak jauh yang diselenggarakan dengan penjaminan kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan merupakan salah satu mekanisme perluasan akses Pendidikan yang tinggi.

Tetapi dengan adanya perkuliahan daring ini berdampak pada mahasiswa yaitu (1) pemebelajaran via daring masih membingungkan mahasiswa (2) mahasiswa menjadi kurang kreatif dan pasif (3) mahasiswa mengalami stress.

Hal tersebut diharapkan dapat menjadi evaluasi agar perkuliahan daring dapat diupayakan atau diterima dengan baik oleh mahasiswa tanpa mengurangi esensi Pendidikan itu sendiri.
Kata kunci : Daring, Mahasiswa, Covid 19

PEMBAHASAN
Transformasi perkuliahan dan sinergi antar Pendidikan tinggi diyakini dapat menjadi salah satu kunci perguruan tinggi untuk bisa keluar dari krisis pandemi Covid 19. Pengunaan perkuliahan via daring dalam proses perkuliahan diyakini dapat memberikan kemudahan dalam belajar, menjadikan sarana untuk dapat berkomunikasi secara langsung via dunia maya agar terhindar dari penularan Covid 19. Untuk itu demi mengurangi persebaran virus Covid 19 pemerintah telah membuat kebijakan yaitu physical distancing yang di dalam kebijakan tersebut berisi larangan atau himbauan kepada seluruh peserta didik dan tenaga pengajar mulai dari TK, SD, SMP, SMA sampai dengan PT untuk belajar dari rumah dan menggunakan via daring. Kebijakan tersebut tentunya membuat mahasiswa ataupun dosen untuk membiasakan diri terhadap perubahan ini (D, Sari, 2020).
Pembelajaran via daring masih membingungkan mahasiswa
Salah satu hal yang menjadi perhatian dalam pembelajaran via daring ini adalah implementasi dari pembelajaran. Baru baru ini para mahasiswa yang mengeluh dengan adanya via daring yaitu banyaknya tugas yang banyak tanpa ada materi yang cukup sehingga mereka agak kuwalahan dalam mengikuti proses pembelajaran via daring ini. Perkuliahan via daring memang membutuhkan usaha agar dapat berjalan dengan lancar. Selain itu di butuhkan usaha yang cukup untuk memahami materi yang biasanya di jeaslakan melalui lisan menjadi tulisan dan lewat video streaming. Namun sejalan dengan itu ada beberapa keluhan yaitu rasa bosan akan metode yang di lakukan dalam pembelajaran via daring ini. Meskipun peregesaran paradigma di era abad 21 yaitu teknologi. Informasi, otomasi, dan komunikasi yang merupakan lima komponen penting sebagaimana yang di sampaikan oleh kementrian Pendidikan dan kebudayaan sebagaimana ciri dari Pendidikan bada ke 21. Namun dalam perkuliahn via daring pemilihan aplikasi yang tepat dapat mempengaruhi proses pembelajaran bahkan dosen bisa menggunakan lebih dari satu aplikasi atau menggabungkan pemakaian sehingga memudahkan mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran (Amany, 2020).
Mahasiswa menjadi kurang kreatif dan pasif
Kemudian ada beberapa hal lagi yang harus di perhatikan dalam model pembelajaran yang dilakukan oleh para pendidik. Meskipun pembelajaran daring menggunakan berbagai aplikasi tetapi dosen harus memperhatikan juga bagaimana bentuk atau model pembelajaran yang akan di laksnakan karena pembelajaran tanpa rencana yang matang akan menyulitkan pendidik dan mahasiwa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pada realitasnya masih banyak pendidik yang memiliki belajar merupakan transmisi pengetahuan kepada para mahasiswa. Hal ini yang menyebabkan mahasiswa menjadi pasif dan kurang kreatif. Berdasarkan hal tersebut di perlukan pemahaman baru bahwa belajar merupakan ruang untuk mengembangkan seluruh potensi para mahasiswa dan mereka diberi kebebasan untuk mengembangkan dirinya sendiri (wahyudin, 2020).
Mahasiswa mengalami stres
Pandemi Covid 19 membuat mahasiswa menjadi stress munculnya rasa takut mahsiswa akan tertularnya wabah Covid 19 di tambah pembelajaran via daring. Kekhawatiran saat keluar dari rumah, kebosanan saat melakukan social distancing, dan kesulitan dalam memahami pembelajaran via daring saat perkuliahan. Keterbatasan untuk melakukan aktifitas dan harus mentaati protokol kesehatan yang di tetapkan oleh pemerintah serta kecemasan tertular Covid 19 memberikan dampak yang menyebabkan stress terhadap mahasiswa. Pelaksanakan physical distancing ini tentunya membutuhkan adaptasi bagi mahasiswa yang harus melakukan perkuliahan via daring semenjak adanya pandemic Covid 19. Kesulitan tidak hanya dalam perkara teknologi saja tetapi juga terkait dengan tugas dalam perkuliahan yang masih banyak mata kuliah yang harus di hadapi dalam massa pandemic Covid 19 ini. Hal ini terjadi karena mahasiswa biasanya bertatap muka secara langsung sedangkan via daring hanya di lakukan ketiak dalam keadaan incidental saja. Sehingga pola perubahan pembelajaran ini dapat memberikan permasalahan tersendiri bagi mahasiswa. Munculnya tekanan di karenakan banyaknya tugas dalam perkuliahan yang memicu stress pada titik ini, tekanan tertentu menjadi lebih berat, sehingga mahasiswa melakukan banyak coping stress di mana salah satunya adalah adanya keterlibatan dalam penggunaan media sosial. Jadi pada titik ini seharusnya media sosial menjadi salah satu jalan keluar rasa bosan. Hanya saja, keadaan menjadi berbeda selama pandemic Covid 19. Kelebihan informasi menyebabkan social media fatigue karena membebani kognisi individu (Novita, Diana , 2020).
Kesimpulan
Dalam pembelajaran daring memiliki beberapa dampak terhadap mahasiswa dalam perkuliahan yaitu (1) pembelajaran daring masih membingungkan mahasiswa, (2) mahasiswa menjadi pasif dan kurang kreatif (3) mahasiswa menjadi stress. Hal ini dapat menjadi evaluasi agar pembelajaran daring dapat di upayakan diterima dengan baik oleh mahasiswa tanpa mengurangi esensi Pendidikan itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Sari D. 2020. Peran Adaptif Tiga Universitas Di Jabodetabek Dalam Menghadapi Sistem Belajar Online Selama Pandemic Covid 19.
Novita, Diana. 2020. Plus Minus Penggunaan Aplikasi Aplikasi Pembelajaran Daring Selama Pandemic Covid 19. Unimed Medan.
Wahyudin. 2020. Pengelolaan Pembelajaran Jarak Jauh : Kajian Dasar Hukum Dan Respon Mahasiswa. UIN Sunan Gunung Jati.
Amany. 2020. Pembelajaran Interaktif Berbasis Gamifikasi Guna Mendukung Program WFH Pada Saat Pandemic Covid 19. Adi Bisnis Digit Interdisiplin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun