Mohon tunggu...
Eva Suarthana
Eva Suarthana Mohon Tunggu... Dosen - Seorang dokter dan epidemiolog yang saat ini bekerja sebagai peneliti di Montréal, Canada.

Seorang dokter dan epidemiolog yang saat ini bekerja sebagai peneliti di Montréal, Canada.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Belajar dari Supir Bajaj Bisu

2 April 2018   22:30 Diperbarui: 2 April 2018   22:37 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hampir setiap sore saya naik bajaj, transportasi paling cepat untuk menembus kemacetan Jakarta. Tapi sore kemarin ada yang tidak biasa, pengemudi bajaj yang saya tumpangi ternyata seorang bisu. Saat menawar tarif dan menyatakan tujuan, saya tidak menyadarinya karena ia hanya mengangguk-angguk. 

Tetapi belum 20 meter pertama ia mulai memberi tanda-tanda dengan gerakan tangannya apakah kami harus berbelok atau lurus. Lalu ia juga memberi tanda agar saya bicara keras dan memandunya. Saya terbengong-bengong dengan kenekatan si tukang yang memilih menarik bajaj untuk penghidupannya. 

"Kok berani sekali ya?" pikir saya. Yang membuat saya lebih kagum lagi, di perempatan lampu merah, si tukang bajaj ini ber-"say hi" dengan tukang bajaj di sebelah kami dan berkomunikasi dengan isyarat. "Wah pe-de sekali si Bapak ini". 

Tapi yang membuat saya tersenyum lebar adalah kejadian di pompa bensin. Si tukang bajaj antri dengan tertib dan dengan galaknya mencegah seorang pengendara motor menyelak posisinya. Tampak ia "mengomel" dengan raut muka kesal. "Wah benar-benar hebat si tukang bajaj satu ini!" Banyak orang merasa malu dan tidak percaya diri dengan kekurangan-kekurangan yang sifatnya material, tapi tukang bajaj ini menunjukkan bahwa kekurangan fisik yang cukup vital pun bukan penghalang untuk mandiri dan berkarya. Selama ada kemauan, di situ ada jalan!

Jakarta, 2009

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun