Mohon tunggu...
Eva Septian Cahyani
Eva Septian Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Orang yang hobinya baca cerita orang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Pendampingan Anak untuk Tingkatkan Pendidikan Dasar Anak

10 Agustus 2022   00:40 Diperbarui: 10 Agustus 2022   01:09 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak bercerita tentang liburannya. dokpri

Pendidikan dasar bagi anak amatlah dibutuhkan bagi perkembangan anak ke depannya. Pendidikan dasar ini nantinya akan membantu anak untuk berperilaku, berekspresi, dan hidup di lingkungan masyarakat. Nah, karena itulah kami yang merupakan mahasiswa pendidikan bertekad untuk membantu anak-anak untuk lebih meningkatkan pendidikan dasar yang mereka miliki. Hal ini direalisasikan dengan kegiatan KKN di desa Legok Muncang yang terdapat di kelurahan Cipaku tepatnya di daerah Bogor Selatan, Kota Bogor.

Kegiatan KKN di Legok Muncang yang merupakan salah satu daerah terdampak pelebaran lintasan kereta api tujuan Bogor – Sukabumi ini dilakukan selama 4 hari lamanya. Pada pertemuan pertama, kami disambut dengan banyaknya anak-anak yang sudah duduk rapih dan berkumpul di majelis tempat kami akan melaksanakan pendampingan. Sebagai pertemuan pertama kami tak elok rasanya langsung berhadapan dengan pembelajaran yang memberatkan anak-anak siang hari itu. Oleh karena itu, kami menetapkan untuk menjadikan hari pertama sebagai ajang bercerita anak-anak tentang bagaimana liburan mereka selama libur sekolah.

Kegiatan bercerita ini dihiasi banyak cerita menarik dari anak-anak tentang liburan sekolahnya. Mulai dari cerita liburan ke Jawa, berkeliling di jalan Malioboro, membuat istana dari pasir pantai, bermain boneka barbie, berkunjung ke salah satu apartemen, atau yang terakhir tentang perjalanannya ke Sukabumi mencari seekor belut dan hewan-hewan lainnya. Nah, cerita-cerita ini terdengar menarik dan menyenangkan kan? Mau tahu gak sih?? Ternyata dengan membiarkan anak untuk bercerita apalagi di depan umum banyak membawa manfaat loh. Hmm, sini biar aku kasih tau deh! Dengan bercerita di depan umum, kita mengajarkan anak untuk berani berbicara di hadapan banyak orang. Selain itu, bercerita ini juga dapat membantu anak untuk dapat mengekspresikan perasaannya dan tentunya membantu anak meningkatkan daya imajinasi atau memori ingatannyaloh.

Anak bercerita tentang liburannya. dokpri
Anak bercerita tentang liburannya. dokpri

Masih penasaran engga dengan kegiatan apa lagi yang dilakukan? Kalau penasaran, mari kita intip sekarang! Hari kedua kunjungan kami ke desa di rencanakan untuk melakukan pendampingan berupa belajar calistung. Hal ini dikarenakan dari informasi yang didapatkan dari salah satu warga yang menjadi koordinator kami dengan desa tersebut sempat berbicara tentang beberapa anak yang masih kesulitan membaca, menulis, maupun berhitung. Dengan banyaknya anak yang hadir hari itu, kami memisahkan mereka menjadi empat (4) kelompok kecil berdasarkan jenjang sekolah yang sedang ditempuh.

Kegiatan calistung. dokpri
Kegiatan calistung. dokpri

Kelompok pertama terdiri dari anak-anak yang masih TK dan sederajatnya ataupun yang masih belum sekolah. Kelompok ini diajarkan untuk mengenal, menghafalkan, dan menuliskan apa saja huruf-huruf abjad. Kelompok kedua ini terdiri dari anak-anak baru saja masuk SD dan kelas 2 SD. Hal yang diajarkan disini tidak jauh dari apa yang diajarkan di kelompok pertama, yang membedakan kelompok ini beberapa anak sudah bisa dibiarkan untuk menulis sendiri huruf-huruf abjad yang sudah dicontohkan sebelumnya.

Kemudian kita bergeser ke kelompok 3, kelompok 3 ini terdiri dari anak-anak kelas 3 dan 4 sekolah dasar. Pada awalnya kelompok ini bertujuan untuk belajar membaca sebuah cerita, namun karena beberapa anak masih kesulitan untuk membaca pembelajarannya dialihkan untuk membaca dan menulis kata-kata yang didiktekan oleh pendamping. Kata-kata yang didiktekan pun berupa nama-nama hewan, kota, dan diakhiri dengan bertanya tentang cita-cita mereka dan memintanya untuk dituliskan di buku.

Pembagian Kelompok. dokpri
Pembagian Kelompok. dokpri

Nah, untuk kelompok terakhir ini terdiri dari anak-anak yang menuju usia remajanya alias kelas 5 – 6 SD dan 1 SMP. Kelompok ini pula pada awalnya bertujuan untuk mengajarkan anak-anak tersebut untuk membaca sebuah cerita dengan baik dan benar layaknya pendongeng. Namun, hal ini tidak dapat dilakukan karena ditemukan anak yang belum begitu lancar membaca. Kegiatan pendampingan calistung ini bertujuan untuk membantu anak-anak di desa tersebut untuk lebih terampil membaca, menulis, dan berhitung. Karena pada dasarnya tiga hal tersebut merupakan dasar bagi anak-anak untuk lebih memahami lingkungannya dan terlepas dari buta huruf.

Hari ketiga kunjungan, kami berencana untuk melakukan pendampingan anak dengan tugas mewarnai gambar-gambar yang sudah kami siapkan sebelumnya. Gambar-gambar ini disesuaikan dengan jenjang sekolah anak-anak yang hadir saat itu. Untuk anak-anak yang belum sekolah hingga kelas 2 SD diberikan gambar dengan komposisi yang lebih sedikit, seperti gambar buah hingga hewan-hewan. Sedangkan untuk anak-anak dengan jenjang kelas yang lebih tinggi diberikan gambar yang lebih rumit dengan komposisi yang lebih banyak juga. Contohnya saja pemandangan hutan, sungai, pantai, dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun