Mohon tunggu...
Evaristus Cahya
Evaristus Cahya Mohon Tunggu... Guru - Menulis bagian dari hobiku.

Belajar kapan saja, di tempat manapun juga, dan sepanjang hayat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berani Mengedukasi Diri Sendiri

18 April 2022   12:39 Diperbarui: 18 April 2022   13:10 1030
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Soesilo Toer pernah berujar, "Anak pintar itu didikan dari sekolah, cerdas dari keluarga dan masyarakat. Jika kita mendidik diri sendiri melalui berbagai pengalaman hidup, maka kita akan menjadi manusia yang ulet dan tak mudah menyerah. "

Generasi muda saat ini memiliki banyak tantangan, baik dari kepribadian anak seperti daya juang anak zaman sekarang, psikologi anak, maupun unsur luar contohnya  teman, dunia gawai, dan lainnya. Dan pekerjaan rumah kita adalah berani menanamkan diri anak untuk mendidik diri sendiri untuk berjuang dan berani mencoba pengalaman baru.

Dari pernyataan di atas, yang menjadi nilai utama adalah pendidikan yang mendidik. Perlunya peran sekolah dalam memberikan pengetahuan dan kecakapan hidup anak. 

Jadi bukan sekadar pengetahuan belaka, anak perlu pengalaman praktis yang mampu membuka wawasan anak tentang langkah mengisi  kehidupan ini.

Melompatlah ((dokpri)
Melompatlah ((dokpri)

Sekolah memberikan nilai kehidupan yang kelak membawa dampak positif  bagi diri anak. Nilai keutamaan seperti kedisiplinan, kesetiaan, cinta kasih, dedikasi, perjuangan, kelemahlembutan, dan nilai lainnya. Yakinkan itu pasti anak akan berdaya dan memiliki karakter yang membanggakan.

Faktor keluarga juga sangat berperan dalam perkembangan diri anak. Anak merupakan peniru yang ulung, maka di dalam keluarga perlu adanya contoh yang baik dari warga di rumah. Anak perlu mendengar, melihat, dan merasakan hal baik jika kita ingin mencetak anak yang bermartabat. 

Maka dari itu belajar menjadi model itu perlu perjuangan, tetapi itu lebih baik daripada kita menyesal di kemudian hari.

Masyarakat pun menjadi lingkungan pendukung kepribadian anak. Sebab di lingkungan masyarakat ini banyak kehidupan nyata yang terjadi. Tidak seperti teori yang ada, akan tetapi realitas nyata yang mungkin berbeda dengan yang dipikirkan anak. 

Dan ini membuat anak untuk berani kritis dalam menyikapi kehidupan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun