Redup sudah sinar cahaya rembulan
Meriuhkah setiap derasnya titik goresan
Merangkul satu menjadi kegalauan
Yang terus menampar arus kehidupan
Haru, pilu, sendu kini kurasa
Deras hingga badai hati ini terus meronta
Mengharap dirimu yang dulu ada
Namun kini tiada tanpa asa tersisa
Duhai kau yang pernah kukenal dan kuperjuangkan..
Masihkah kau tahan dengan ribuan pengharapan?
Berlomba tanpa adanya perlawanan   Â
Yang menyatukan jutaan tetesan bahkan keterpurukan
Sungguh amatirnya rindu ini
Terkadang berontak, terkadang pula menepi
Namun, kini yang aku yakini
Semoga kelak kita bertemu kembali
Karya : Eva Nur Kumalasari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H