Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konformitas: Perilaku Ikut-ikutan

27 Maret 2019   18:19 Diperbarui: 4 Juli 2021   04:51 4086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perilaku Ikut-ikutan (Sumber Gambar : dictio.id)

Apa sebetulnya yang dimaksud dengan konformitas? singkatnya konformitas bisa disebut sebagai perilaku ikut-ikutan. Jelasnya seperti yang disampaikan oleh Sears, Freedman & Peplau ( 1985) menyatakan bahwa konformitas adalah menampilkan suatu tindakan karena orang lain juga melakukannya.

Sesuai penjelasan di atas rasanya konformitas sangat cocok sekali jika dibahas melihat fenomana saat ini dimana banyak orang melakukan konformitas. Berperilaku hanya karena orang lainpun melakukannya dan terkadang tidak tau betul alasan dibaliknya.

Baca juga : Hubungan antara Inferiority dan Konformitas dengan Kecenderungan Perilaku Bullying

Maka dari itu penulis coba memaparkan mengenai penyebab apa saja yang membuat seeorang menyesuaikan diri / melakukan konformitas. Chek it out !!!

Sears, Freedman & Peplau ( 1985) menyatakan bahwa ada dua alasan utama mengapa seseorang menyesuaikan diri, yaitu karena perilaku orang lain memberikan manfaat dan ingin diterima secara sosial serta menghindari celaan.

1. Kurangnya Informasi

Orang melakukan konformitas penyebab pertamanya karena kurangnya informasi sehingga ia merasa bahwa orang lain memiliki informasi yang tidak dimiliki olehnya dan akhirnya ia mengikuti perilaku orang lain tersebut. 

Baca juga : Perubahan Gaya Hidup Remaja Zaman Dulu dan Sekarang dari Segi Aspek Konformitas Gender

Oleh dari itu, tingkat konformitas yang didasarkan pada aspek informasi memiliki dua aspek diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Kepercayaan terhadap kelompok, semakin besar kepercayaan individu terhadap kelompok sebagai informan yang benar maka semakin besar pula kemungkinan untuk menyesuaikan diri terhadap kelompok, ia akan mengikuti apapun yang dilakukan kelompoknya tanpa peduli dengan pendapat dirinya sendiri saking menganggap bahwa kelompoknya selalu benar. 
  • Kepercayaan yang lemah terhadap penilaian diri sendiri, salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat konformitas adalah timgkat keyakinannya terhadap kemampuannya sendiri untuk berperilaku dan menampilkan suatu reaksi, ketika seseorang lebih percaya diri dengan pendapatnya sendiri maka konformitaspun menjadi menurun.

Sumber Gambar : wonderspsychology.com
Sumber Gambar : wonderspsychology.com
2. Rasa Takut terhadap Celaan Sosial

Alasan kedua yang utama munculnya konformitas adalah karena adanya rasa takut terhadap celaan sosial yang pada akhirnya ia berusaha menyesuaikan diri dan berperilaku seperti orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun