Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mitos Vs Fakta, Bayi menangis Didiamkan Dulu Agar Paru-parunya Sehat

20 Maret 2019   11:55 Diperbarui: 20 Maret 2019   13:37 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bayi lahir ke dunia tentunya merupakan momen yang membahagiakan khususnya untuk kedua orangtuanya termasuk ibu. Bayi mungil yang dinanti-nantikan dalam penantian panjang selama masa kehamilan sembilan bulan, bahkan tak sedikit orangtua yang menunggu selama bertahun-tahun untuk bisa hamil dan melahirkan anaknya, tak sedikit orangtua yang melakukan segala cara, segala program kehamilan dilakukan demi hadirnya kebahagiaan baru. 

Maka nikmat tuhan yang mana lagi yang engkau dustakan seperti termaktub dalam QS Ar-rahman sebanyak 31 kali itu. Namun pada realitanya tak sedikit setelah bayi lahir kebahagiaan itu terasa sekejap karena tertekan oleh bejubel kesulitan yang dihadapi setelah lahirnya anak, tak sedikit orangtua yang mengalami baby blues karena nyatanya mengurus anak tak semudah terlihatnya. 

Namun banyak pula orangtua yang tetap bahagia seiring berjalannya waktu karena menikmati setiap proses yang memang harus dilalui. Menikmati karena memiliki pengetahuan bahwasannya memang seperti inilah prosesnya dan orangtua wajib terus belajar dan belajar untuk lebih baik lagi. 

Bayi yang lahir akan dikatakan normal jika bayi tersebut menangis, karena menangis adalah salah satu indikatornya. Di usia awal bayi lahir pun aktifitasnya selain dari tidur, menyusu yaitu menangis. 

Mengapa menangis? ya karena itu fitrah alami bayi dalam mengungkapkan emosinya, itulah cara komunikasi bayi ketika membutuhkan sesuatu. Bayi mengompol menangis, bayi BAB menangis, bayi kehausan nangis, bayi lapar menangis, bayi kepanasan nangis, bayi kedinginan menangis, itulah cara bayi berkomunikasi yang harus dipenuhi sesegera mungkin.

Kenapa mesti dipenuhi sesegera mungkin? karena secara naluriah pun orangtua paham bahwa bayi lahir ke dunia yang menurutnya begitu dingin dibandingkan selama sembilan bulan dalam kehangatan berada dalam rahim ibundanya, bayi harus beradaptasi dengan hal tersebut, beradaptasi dalam segala hal. 

Nah sekarang ketika bayi menangis masa kita biarkan terlebih dahulu dengan dalih supaya anak mandiri, anak gak manja, anak gak cengeng lah, bayi seusia itu belum memiliki tugas perkembangan demikian. 

Ada saatnya anak memang harus dilatih mandiri tapi bukan semenjak bayi lahir. Bayi baru lahir yang dibutuhkan olehnya adalah kenyamanan dan keamanan. Jika dengan dalih agar anak mandiri dibairkan ketika menangis berarti orangtua tidak memenuhi hak anak untuk memberikan keamanan dan kenyamanannya.

Selain dari itu, tak sedikit orangtua yang beranggapan bahwa membiarkan bayi menangis terlebih dahulu akan melatih kesehatan paru-parunya. Pernyataan tersebut mitos atau fakta?

Jawabannya adalah mitos, lalu bagaimana faktanya?

Seperti dilansir dalam healthdetik.com yang menyatakan bahwa tidak benar bayi dibiarkan menangis akan menyehatkan paru-parunya, justru sebaliknya bayi yang dibiarkan menangis dalam jangka waktu yang lama beresiko mengalami gangguan perkembangan otak, dan gangguan psikisnya karena stres, stres akut dapat menyebabkan reaksi hormonal berantai yang pada akhirnya memicu kelenjar adrenalin untuk melepaskan hormon stres. Hal tersbut diungkapkan oleh dr. Meta Hanindita, SpA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun