Mohon tunggu...
Eva Nur Khofifah
Eva Nur Khofifah Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Salam Bahagia, Life with Love.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa itu Parenting?

16 Februari 2019   14:25 Diperbarui: 16 Februari 2019   15:21 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://stockslagers.com

Apa itu parenting?

Kata parenting seringkali digunakan di berbagai setting kehidupan, namun  apa maksud dari parenting itu sendiri perlu dibedah kembali. Parenting jika diartikan secara harfiah artinya adalah " menjadi orang tua", namun rasanya tidak puas jika kita mengartikan parenting secara harfiah saja, lalu apa maksud atau pengertian parenting secara luas?

Parenting secara maknawiyah adalah program pengasuhan orang tua terhadap anaknya dengan menitikberatkan perkembangan yang meliputi aspek fisik, emosional, sosial, intelektual dan yang tidak kalah penting aspek spiritual anak dari prenatal hingga dewasa.

Jika di interpretasikan pengertian parenting di atas tentunya akan menjadi berkembang pembahasannya, karena memang pada hakikatnya segalanya harus dijelaskan supaya tidak terdapat multi tafsir yang akhirnya membuat tingkat ambiguitas menjadi lebih tinggi.

So, kita mulai dengan maksud dari program pengasuhan orang tua. Program pengasuhan orang tua disini maksudnya adalah hal-hal apa saja yang biasa atau akan dilakukan oleh orang tua ketika mengasuh anaknya. Meskipun pada realitanya, khususnya di masa sekarang ini yang mengasuh anak bukan hanya orang tua saja, namun ada pengasuh lainnya baik itu di rumah ataupun di sekolah. Guru ataupun pengajar lainnya pun bisa masuk ke dalam ranah parenting ini, mengingat saat ini waktu yang dihabiskan anak bukan hanya dengan orang tua saja. Kalau dalam istilah psikologi, pihak lain yang mengasuh anak disebut dengan parent image yang maksudnya adalah pihak pengganti atau wali dalam mengasuh anak.

Namun yang penting digarisbawahi disini adalah dalam program pengasuhan, orang tua lah yang tetap memegang kendali dan membuat program pengasuhan sehingga yang lainnya mengikuti, sekalipun anak sudah bersekolah tetap saja controlling ada di orang tua, sangat disayangkan jika terjadi permasalahan anak ketika di sekolah, yang disalahkan hanya guru nya saja padahal orang tua lah yang menjadi penanggung jawab pertama, bukan guru ataupun pihak sekolah yang hanya membantu saja.

Program pengasuhan bisa berbeda-beda untuk setiap anak, tidak bisa disamaratakan karena semua anak itu unik yang memiliki karakteristik sendiri. Program pengasuhan pun didasarkan pada kebutuhan anak yang kemudian sarana dan prasarananya disesuaikan.

Selanjutnya, program pengasuhan ini meliputi aspek perkembangan apa saja? 

Aspek perkembangan yang mestinya di stimulasi meliputi aspek fisik, emosi, sosial, intelektual dan spiritual anak. Semua aspek tersebut di stimulasi sesuai dengan usia anak, mulai dari masa prenatal hingga dewasa. Namun kali ini yang akan dibahas hanya bagaimana stimulasi pada anak yang lebih spesifik. 

Sebelum membahas satu persatu aspek perkembangan yang harus di stimulasi oleh orang tua, kita harus mengetahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan perkembangan itu sendiri. Perkembangan menurut Hurlock (1980) berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Sedangkan psikologi perkembangan mempelajari perubahan dalam perkembangan dalam seluruh rentang kehidupan dimulai dari prenatal hingga dewasa.

Aspek perkembangan yang pertama adalah perkembangan fisik, jika merujuk pendapat dari Kuhlen dan Thompson dalam Hurlock ( 1959) yang dikutip kembali oleh Yusuf ( 2000), perkembangan fisik individu meliputi empat aspek diantaranya adalah pertama, sistem syaraf yang tentunya sangat berpengaruh terhadap perkembangan intelektual dan emosi. Aspek kedua adalah otot-otot yang mempengaruhi perkembangan kekuatan dan kemampuan motorik. Aspek ketiga adalah kelenjar endoktrin yang menyebabkan munculnya perilaku baru misalnya pada remaja dengan berkembangnya perasaan senang saat aktif melakukan kegiatan tertentu yang sebagian anggotanya adlah lawan jenis, dapat diartikan saat masa pubertas. Aspek keempat adalah struktur fisik yang meliputi tinggi, berat dan proporsi. Selain keempat aspek di atas, aspek fisiologis yang berperan penting lainnya adalah otak yang merupakan sentral perkembangan dan fungsi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun