Mohon tunggu...
Eva Nurmala
Eva Nurmala Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

Saya karyawan swasta yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apa Tantangan Kita ke Depan?

15 April 2022   08:07 Diperbarui: 15 April 2022   08:10 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini ada kejadian yang menjadi buah bibir di Indonesia, selama Indonesia yaitu demo mahasiswa yang dilakukan pada awal minggu ini tepatnya Senin, 11/4/2022. Demo ini mengusung tema penolakan perpanjangan masa jabatan presiden jadi tiga periode dan penundaan pemilu. Usulan oleh beberapa partai ini sejatinya melanggar konstitusi itu sendiri, dimana presiden memang dibatasi menjadi dua periode.

Selain mengusung tema itu, mahasiswa juga membawa keluhan dari rakyat yaitu kenaikan harga yang dinilai sangat memberatkan, kenaikan pajak dari semua sektor dan sebagainya.

Hanya saja ada kejadian pengeroyokan seorang dosen sebuah universitas terkenal di Jakarta oleh beberapa orang. Dosen ini terluka cukup parah di bagian kepala dan sempat ditelanjangi. Kejadian ini viral selama nyaris dua hari di medsos -- seakan menenggelamkan isu atau agenda yang seharusnya dibawa oleh mahasiswa-.

Bisa diduga kejadian ini amat gaduh di media soial. Dua kubu (yang dibawa sejak pilpres 2014 dan kemudian 2019) terus menerus beradu pendapat dengan sisi pandangan mereka sendiri. Aneka umpatan dan sindiran keras juga dilontarkan oleh banyak orang, sehingga menyulut kemarahan pihak lainnya sehingga jagat maya sangat gaduh dan tidak enak untuk dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

Ujaran kebencian juga sangat jelas mewarnai narasi-narasi yang mereka tuliskan. Kejadian dan kegaduhan ini seakan melupakan bahwa masa ini adalah masa ramadhan dimana setiap orang yang melaksanakan puasa seharusnya menahan diri dari kata dan perbuatan negatif bahkan merugikan dan mencelakai orang lain.

Kejadian itu secara nyata mengaburkan makna puasa itu sendiri. Bahkan diketahui bahwa para pelaku pengeroyokan berupaya untuk menelanjangi sang dosen hingga sebagian anggota tubuhnya terlihat. Motivasi para pelaku jelas-jelas sangat bertentangan dengan semangat Islam yang damai. Apalagi diketahui bahwa sang dosen juga memeluk agama Islam. Bia prespektif dab politik ini merusak ketenangan kitga menghadapi bulan Ramadhan.

Lalu apa sebenarnya yang dibutuhkan dan harus diupayakan oleh umat muslim pada bulan ramadhan ini? Kita harus bisa menabur cinta dan toleransi antar umat beragama, terlebih dengan sesama pemeluk muslim. Soal perbedaan pendapat atau perbedaan pandangan sebenarnya bisa diselesaikan dengan mekanisme musyawarah dan dialog.

Ke depan banyak tantangan sebagai bangsa dan warga negara. Kita perlu otak cerdik dan hati yang bijaksana untuk melampaui itu semua. Jika tidak bangsa ini termasuk kita akan hilang tergulung zaman.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun