Mohon tunggu...
Eva Nurmala
Eva Nurmala Mohon Tunggu... Administrasi - karyawan swasta

Saya karyawan swasta yang gemar menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ideologi yang Menyusup dengan Banyak Cara

28 Agustus 2021   15:14 Diperbarui: 28 Agustus 2021   15:25 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti banyak dikutip, ideologi radikalisme tidak lahir dari ruang kosong. Ia muncul dengan berbagai alasan dan tumbuh dengan berbegai kondisi. Ia besar dan diterima bukan saja soal ekonomi, namun berbagai kondisi yang menyertainya.

Negara yang dengan beberapa budaya saja terkadang tidak bisa meluruhkan egonya untuk menerima budaya lainnya. Mereka dibesarkan dengan dominasi mayoritas di atas minoritas. Itu sebabnya beberapa negara dengan sedikit perbedaan etnis dan perbedan keyakinan terkadang sangat sulit untuk bersatu.

Kita bisa melihat dari sejarah adalah Rwanda dimana dua suku pernah bergolak yaitu suku tutsi dan hutu. Dua suku itu pernah saling bunuh dan menyebabkan genosida yang dikenang sepanjang masa. Contoh lain yang juga dahsyat adalah Jerman. Negara ini pernah menonjolkan bangsa Arya dan mengesampingkan bangsa lain. 

Sehingga tak herang, saat itu ada pengejaran dan pembunuhan kepada bangsa Yahudi seperti yang kita baca di sejarah. Catatan harian seorang gadis Yahudi yaitu anne Frank adalah gambaran bagaimana pengejaran itu berlangsung dan bagaimana orang yahudi harus berjuang untuk hidup saat itu.

Indonesia sendiri punya banyak perbedaan dalam bangsanya. Perbedaan itu tidak saja berupa perbedaan etnis namun juga perbedaan keyakinan, bahasa dan warna kulit. 

Namun sampai Indonesia mencapai 76 tahun, sebagian besar warga bisa hidup berdampingan dengan baik meski berbeda. Jika itu terjadi di Erpa atau Asia lainnya, situasinya akan berbeda.

Namun ada saja pihak yang menginginkan ideologi itu ada di Indonesia. Mereka mendasarkan diri pada persamaan keyakinan agama dan mayoritas warga negara yang menganut agama islam. 

Sehingga mereka selalu berupaya agar keragaman ini berubah menjadi penyatuan ideologi berdasarkan keyakinan. Upaya mereka banyak yang gagal karena bagaimanapun keragaman itu bisa dianggap sebagai takdir dari bangsa Indonesia.

Karena banyak upaya gagal, maka mereka mencari jalan untuk bisa menembus dan diterima oleh banyak warga. Terutama dibantu dengan kemajuan teknologi mereka terus berupaya untuk mewujudkan cita-cita mereka; mendekatkan visi warga Indoensia dengan cita-cita mereka. Mereka berupaya agar mendekatkan diri dengan konteks masyarakat Indonesia sehingga bisa diterima dengan baik.

Caranya ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun