Ada banyak karateristik era media baru yang dirumuskan oleh para pakar. Media baru yang dimaksud, yang muncul dengan terbitnya masa internet di dunia ini. Media baru berbeda dengan media konvensional (cetak atau elektronik) yang sudah ada sebelumnya (Syamsul, 2012). Misalnya, koran, radio, dan televisi.
Karakter media baru itu, misalnya, sifatnya yang multimedia. Artinya, dapat memuat atau menyajikan berita atau informasi dalam bentuk teks, audio, video, grafis, dan gambar secara bersamaan, maupun secara tidak bersamaan. Hal ini jelas kelebihan media baru dibandingkan media konvensional.
Karakter yang lain adalah aspek aktualisasi. Konten media baru umumnya berisi informasi actual. Sebagai imbas kemudahan penyampaiannya, yang bisa mudah tersebar melalui akses internet, dan kecepatan penyajian konten tersebut.
Media baru juga cepat. Karakternya bisa fleksibel dan lekas menyentuh semua orang. Begitu diposting atau diunggah, langsung bias disimak masyarakat.
Selain itu, media baru punya karakteristik pembaruan (updating) informasi yang gampang, di mana saja, dan kapan saja. Kesalahan redaksional, misalnya kesalahan ketik atau ejaan, atau perlu pengeditan video atau gambar, konten bisa segera diupdate.
Kapasitas media bari juga luas. Laman website, misalnya, sanggup menampung naskah teks yang sangat panjang. Karakter lainnya adalah soal fleksibilitas, pemuatan dan pencabutan konten yang keliru, bisa dilakukan dengan lebih gampang. Jangkauannya luas.
Yang terpenting, sifatnya interaktif, dengan adanya fasilitas kolom komentar dan ruang obrolan. Juga, terdokumentasi, karena informasi tersimpan di "bank data" dan dapat ditemukan ketika diperlukan. Bahkan, siapapun bisa mendokumentasikannya.Â
Misalnya, dengan aplikasi capture screen, dan lain sebagainya. Karakter terakhir adalah hyperlinked, atau terhubung dengan sumber tautan di internet lainnya (links), khususnya yang berhubungan dengan informasi yang tersaji.
        Karakter media baru, yang salah satu bentuknya adalah media sosial dengan aneka platform, cocok untuk menjadi sarana kampanye. Kampanye apapun itu. Nah, di masa kini, saat negeri ini perlu kesejukan di segala bidang dari beragam kanal, media sosial bisa menjadi salah satu saluran untuk meluapkan kesegaran. Lantas, dibagikan sebanyak-banyaknya.
        Salah satu kampanye yang bisa disampaikan adalah dengan topik kebangsaan. Kampanye kebangsaan melalui media sosial ini penting dilakukan sekarang. Terlebih, bangsa ini baru melalui masa kampanye pilpres yang di media sosial, aura yang timbul kurang mengenakkan.Â
Perbedaan pendapat yang pernah justru jadi pemisah, melalui kampanye kebangsaan yang bergelora, bisa berubah jadi suatu yang disyukuri. Bukankah, kita memang bineka tunggal ika?!
