Mohon tunggu...
Evania Christine
Evania Christine Mohon Tunggu... Masinis - Mahasiswa Universitas Ma Chung Prodi Sastra Inggris

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apakah Game Baik bagi Milenial?

12 Desember 2019   17:51 Diperbarui: 13 Desember 2019   13:20 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permainan adalah suatu kegiatan yang biasanya sangat menyenangkan untuk dilakukan dengan tujuan untuk menghibur atau melepas penat, yang sudah diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang kita. Permainan sudah ada sejak zaman dulu, mungkin dulu kita pernah mengenal dan memainkan permainan seperti benteng-bentengan, petak umpet, bekel, dan masih banyak lagi contoh permainan yang mempunyai pangkat sebagai permainan yang legend. 

Namun seiring berjalannya waktu, dengan berkembangnya zaman dan teknologi, permainan-permainan ini sudah mulai jarang dimainkan atau bahkan dilupakan. Sekarang kaum Millennial lebih akrab dengan Game, permainan versi digital yang dianggap lebih fleksibel dan praktis. Game sudah menjadi hobi, bahkan menjadi bagian hidup dari kaum Millennial.

Saat ini, berdasarkan "platform" atau media yang digunakan, ada banyak sekali game yang disodorkan bagi semua orang di setiap kalangan; ada permainan yang menggunakan komputer seperti PC Game; ada juga jenis permainan console game yang menggunakan console tertentu seperti Playstation 2, XBOX 360, dan Nintendo; bahkan sekarang ada jenis game yang sangat digemari oleh kaum Millennial, yaitu mobile game, dimana game ini dimainkan khusus untuk mobile phone yang sangat praktis dan bisa dimainkan kapan saja. 

Dalam mobile game, jenis permainan yang tersedia sangatlah bermacam-macam, seperti tembak-tembakan(shooting game), pertarungan(fighting game), pertualangan(adventure game), simulasi(simulation game), strategi(strategy game), dan role playing. (Nugroho, 2011). Dari sekian banyak jenis game yang telah disebutkan, orang tua beropini bahwa bermain game sangatlah buruk bagi anak mereka dan merupakan kegiatan yang hanya membuang-buang waktu. Opini ini tidak salah, namun sebelum kita membenarkan opini ini, kita bisa melihat sisi positif dan negatif dari bermain game.

Bermain game tidaklah selalu buruk. Jika kita dapat menanggapi perkembangan dan dampak yang dibawa oleh game dengan bijak, kita dapat melihat berbagai perspektif yang bisa dikutip sebagai sisi positif dari bermain game berdasarkan jenis-jenis game di atas. 

Seperti shooting game, jenis game ini membutuhkan kecepatan mata dan tangan yang dapat melatih reflek dan kejelian mata sang pemain; fighting game, game yang dapat meningkatkan daya ingat sang pemain untuk menghafal setiap jurus yang ada di dalam game tersebut; adventure game, yang dapat memicu daya pikir sang pemain untuk memecahkan teka-teki yang ada dalam game tersebut; simulation game, dimana sang pemain dapat mengapresiasikan ide mereka dalam game tersebut; strategy game, yang dapat meningkatkan kreativitas pemain dalam menyusun strategi untuk mengalahkan musuh; dan role playing, yang dapat meningkatkan imajinasi sang pemain untuk membentuk karakter dalam game sesuai dengan keinginan mereka. Tidak hanya itu saja, game juga bisa menjadi hiburan atau sebagai selingan setelah melakukan aktivitas yang sangat melelahkan. Selain itu, bermain game juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan. 

Contohnya, ada beberapa jenis game yang diakui sebagai sebagai cabang olahraga, yaitu e-sport dengan menawarkan hadiah yang cukup besar. Di samping itu, pemain juga bisa mendapatkan penghasilan yang dapat ditunaikan sebagai hasil dari menjual senjata atau equipment yang langka dalam game tersebut. Dengan bermain game, generasi millennial juga dapat membangun hubungan pertemanan melalui game tersebut. Mereka juga dapat meningkatkan kemampuan berbahasa asing, dimana sebagian besar game menggunakan berbagai bahasa.

Melalui manfaat dari bermain game di atas, kita dapat melihat bahwa bermain game memiliki sisi positif dan manfaat bagi pemainnya terutama generasi Millennial. Namun, jika tidak mempelajari game dengan bijak, bermain game juga membawa dampak negatif dan merusak perilaku bahkan mental generasi Millennial. Berdasarkan dampak bermain game dari sisi kesehatan jasmani, bermain game dapat mengganggu kesehatan mata. Bermain di depan komputer atau gadget terlalu lama secara tidak langsung dapat merusak fokus mata, yang menjadikan mata rawan iritasi dan resiko penyakit mata dalam jangka panjang. 

Selain itu, bermain game juga dapat menyebabkan rasa candu yang membuat para pemain lupa waktu dan mengabaikan tanggung jawab mereka. Kebanyakan dari mereka, para gamers, lebih mengutamakan kenaikan level dalam game yang menjadikan mereka rutin dalam memainkannya daripada melakukan hal lain yang lebih bermanfaat. Bermain game secara berlebihan dapat mengubah karakter seseorang. Seseorang bisa menjadi sangat agresif atau mudah marah jika tidak dengan bijak menanggapi hal-hal yang terkandung dalam jenis game yang mereka mainkan. 

Para gamers bisa dengan mudah marah jika mereka kalah dalam game tersebut, ataupun saat waktu bermainnya diganggu oleh kegiatan maupun orang lain. Dengan begitu, bermain game secara berlebihan juga dapat mengubah karakter dan perilaku seseorang menjadi orang yang menghindari kegiatan sosial. Mereka menjadi tidak peduli akan apapun yang terjadi di lingkungan sekitar saat mereka sedang bermain game. (Swari, 2019)

Setelah melihat berbagai dampak positif maupun negatif dari bermain game, kita dapat menyimpulkan bahwa kita tidak bisa menilai game dari satu sisi saja. Karena game tidaklah sepenuhnya buruk bagi pemainnya, tetapi juga bukan hal yang baik jika dilakukan secara berlebihan. Kita dapat melihat bahwa tidaklah sedikit generasi millennial di Indonesia yang rusak akibat bermain game. Namun, banyak dari mereka yang sukses dengan memanfaatkan game sebagai mata pencaharian mereka; yaitu dengan mengikuti turnamen-turnamen yang ada, menjual item dalam game, sampai mengunggah video mereka saat bermain yang menjadi sumber penghasilan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun