Mohon tunggu...
Evanda PangestiMH
Evanda PangestiMH Mohon Tunggu... Mahasiswa - PPG Prajabatan - Universitas Ahmad Dahlan

Halo, saya adalah seseorang yang menempuh pendidikan profesi guru di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Hobi saya adalah membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan yang Berpusat Pada Peserta Didik sebagai Kebutuhan Abad 21

15 Maret 2023   09:15 Diperbarui: 15 Maret 2023   09:23 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika anda adalah generasi yang sekarang menjadi orang tua mengingat-ingat masa sekolah saat dikelas, apa yang mungkin terbayang dalam benak anda? Salah satu yang terbayang mungkin adalah guru-guru yag sedang menjelaskan materi did epan kelas entah menggunakan papan tulis maupun buku yang terbuka.

Jika dilihat-lihat, Pendidikan berjalan seperti itu-itu saja sejak dahulu. Dari SD sampai dengan SMA, di kelas tugas siswa adalah mendengarkan guru yang sedang berbicara.

Lalu, apakah hal tersebut masih relevan jika dikaitkan dengan kebutuhan jaman sekarang?

Melihat Pendidikan Indonesia, pastilah kita melihat pada Bapak Pendidikan di Indonesia itu sendiri yaitu Ki Hajar Dewantara. Menurut Ki Hajar Dewantara, Pendidikan merupakan koneksi antara kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam adalah dimana manusia sejatinya harusnya mengembangkan kekuatan yang sudah ia punya. Sehingga, Pendidikan bukan sebagai proses pembentukan individu yang mempunyai output sama, namun berbeda-beda sesuai dengan karakteristik manusia Indoneia yang beragam. Kodrat zaman berarti manusia harus didik untuk memenuhi kebutuhan zamannya. Kebutuhan yang selalu berubah mengikuti perkembangan yang ada di dunia ini.

Jika kita melihat karakteristik Pendidikan abad 21, Pendidikan dituntut untuk memenuhi kebutuhan abad 21 yaitu: 1). Kreatif dan inovatif (creative and innovative), 2) Sifat berfikir kritis (the nature of critical thinking), 3) Pengintegrasian ilmu (integration of science), 4) Mudah mendapatkan informasi (easy to get knowledge), 5) Berjiwa komunikatif dan kolaboratif (communicative and collaborative spirit), 6) Menghargai perbedaan pendapat (respect differences of opinion), dan 7) pendidikan sepanjang hayat (longlife education) (Hasibuan, A. T., & Prastowo, A. : 2019).

Lalu, zaman sekarang ini, jika melihat karakteristik peserta didik yang lebih kritis dan teknologi yang berkembang pesat, terdapat satu jalan Pendidikan yang mesti ditempuh yakni merdeka dalam belajar. Ki Hajar Dewantara nyatanya sejak dulu sudah menyatakan dasar Pendidikan Indonesia yaitu Pendidikan yang memerdekakan. Pada dasarnya, merdeka menurut KBBI berarti dapat berdiri sendiri. Sehingga, ketika seseorang sudah merdeka, ia mampu memenuhi kebutuhannya tanpa bergantung pada orang lain.

Pendidikan yang memerdekakan akan membantu mewujudkan karakteristik yang dibutuhkan berikut. Maka dari itu, pemerintah saat ini membuat konsep merdeka belajar bagi peserta didik di sekolah. Kemudian munculah pradigma baru Pendidikan dimana Pendidikan kini bukan lagi berpusat pada guru namun pada peserta didik itu sendiri.

Pendidikan yang berpusat pada peserta didik akan lebih mengembangkan karakteristik Pendidikan abad 21. Hal ini karena peserta didik tidak lagi bergantung pada guru, namun mereka dapat menajdi pembelajaran mandiri yang lebih aktif mencari sumber belajarnya sendiri dan membangun pengetahuannya secara mandiri.

Namun bukan berarti Pendidikan merupakan proses individual. Hal ini tetap harus dilakuakn bersama-sama dan secara kolaboratif ibangun bersama. Guru yang semula menjadi center di kelas bergeser perannya sebagai fasilitator yang membantu peserta didik memilih sumber belajar yang relevan dan membantu mengarahkan peserta didik kepada jalan yang benar.

Melalui Praktik Pengalaman Lapangan I di SMP N 12 Yogyakarta, mahasiswa Pendidikan Profesi Guru Universitas Ahmad Dahlan mencoba mempraktekkna pendidikan yang mandiri dan berpusat pada peserta didik. Hal ini dilakukan misalnya dengan pembelajaran berbasis kerja kelompok untuk meningkatkan collaborative learning yang terjadi antar peserta didik.

Kemudian, diterapkan juga pembelajaran berbasis teknologi, dimana peserta didik dapat mengakses pembelajaran melalui ponsel mereka. Guru dapat memberikan materi pembelajaran hari itu pada grup kelas, ataupun menggunakan platform pembelajaran interaktif seperti quizizz, kahoot, liveworksheet, dll.

Dengan cara-cara personal yang dimiliki setiap individu dalam membangun pendidikannya, mereka akan menjadi seseorang yang kreatif dan dapat berpikir kritis. Pendidikan bukan hanya dilakukan oleh perseorangan. Sehingga, dalam prosesnya akan terjadi diskusi dan kolaborasi anatar peserta didik maupun dengan pendidi itu sendiri. Sehingga, hal ini akan membantu peserta didik dalam sosial dan komunikasinya.

Yang paling penting terkait kebutuhan abad 21 yang sarat akan perubahan dan penambahan komponen kemampuan yang harus selalu diupdate, peserta didik haruslah menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat. Hal ini sesuai dengan tujuan merdeka belajar oleh pemerintah. Peserta didik tidak boleh menjadi seseorang yang berhenti belajar saat sudah mendapatkan ijazah saja, namun harus selalu mengupdate kemampuan dan pengetahuannya selaras dengan perkembangan zaman.

Pembelajar yang berpusat pada peserta didik mengarahkan peserta didik nantinya menjadi pembelajar mandiri yang dapat mencari informasi, belajar, dan berkembang melalui sumber-sumber yang dapat ia temukan.

Referensi

Hasibuan, A. T., & Prastowo, A. (2019). Konsep Pendidikan Abad 21: Kepemimpinan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sd/Mi. MAGISTRA: Media Pengembangan Ilmu Pendidikan Dasar Dan Keislaman, 10(1).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun