Mohon tunggu...
Eva Hernita Lom
Eva Hernita Lom Mohon Tunggu... Guru - Blog pribadi

Mahasiswi STT Jaffray Jakarta "Belajar hidup bersama Tuhan."

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penghakiman, Momen yang Indah atau Mengerikan?

27 Mei 2019   11:37 Diperbarui: 27 Mei 2019   11:39 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

3. Penghakiman Babilonia

Dengan memakai gambaran seorang perempuan, kitab Wahyu sedang menggambarkan suatu system federasi agama (silahkan baca Wahyu 17:1-19:4). Nampaknya akana da koalisi yang kuat di antara perserikatan-perserikatan keagamaan dan perdagangan. Ketika Babilonia sebagai suatu system keagamaan dihancurkan, ia akan bangkit kembali sebagai suatu organisasi perdagangan dunia. Namun, kemakmurannya tak bertahan lama, karena pada suatu hari Tuhan Allah akan menghakimi dan membinasakannya, Babel tidak akan bangkit lagi (Wahyu 18:21-24).


4. Penghakiman binatang, nabi palsu, dan pasukan mereka

Dalam kitab Wahyu menyatakan bahwa binatang dan nabi palsu akan ditangkap dan dicampakkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang menyala-nyala (Wahyu 19:19, 20), dan bala tantara mereka akan dibunuh dengan pedang yang keluar dari mulut Kristus (II Tesalonika 1:7-10; 2:8; Wahyu 19:21). Penghakiman ini akan terjadi ketika Kristus kembali ke bumi. Peristiwa itu akan melibatkan pasukan-pasukan dengan pemimpin-pemimpin mereka yang maju untuk memerangi Kristus akan dicampakkan ke dalam lautan api dan hukuman kekal.

5. Penghakiman bangsa-bangsa

Penghakiman bangsa-bangsa harus dibedakan dengan penghakiman binatang, nabi palsu, beserta bala tantara mereka. Setelah Kristus selesai menangani pasukan-pasukan itu, Ia mengumpulkan bangsa-bangsa untuk dihakimi. Perhatikan juga bahwa domba akan masuk ke dalam Kerajaan Allah, sedangkan kambing akan masuk hukuman kekal. Mungkin Israel disebut dalam hubungan dengan penghakiman ini, alasan-alasan yang lebih dalam bagi penghakiman ini terdapat dalam kenyataan bahwa golongan domba itu memiliki hidup kekal, sedangkan golongan kambing tidak memilikinya.

6. Penghakiman iblis dan malaikat-malaikatnya

Ketika Kristus tiba di bumi, iblis akan diikat dan dimasukkan dalam jurang maut selama seribu tahun (Wahyu 20:1-3). Setelah seribu tahun, iblis dilepaskan sementara waktu. Iblis akan menipu bangsa-bangsa di bumi sekali lagi dan ia akan berhasil mengumpulkan bala tantara yang sangat besar untuk berperang melawan orang-orang saleh dan kota yang dikasihi. Akan tetapi, api akan turun dari langit dan menghanguskan mereka semua. Setelah itu, iblis sendiri akan dihakimi dan dicampakkan ke dalam lautan api untuk selama-lamanya (Wahyu 20:9,10). Pada saat itu para malaikat yang ikut memberontak bersama-sama dengan iblis juga akan dihakimi (II Petrus 2:4; Yudas 6).

7. Penghakiman orang fasik yang mati

Penghakiman ini akan terjadi setelah kerajaan seribu tahun (Wahyu 20:11-15; 21:8).  Nasib orang-orang fasik bisa dikatakan tidak menyenangkan karena mereka adalah orang-orang yang tidak diselamatkan dari seluruh sejarah umat manusia. Dasar dari penghakiman ini adalah orang-orang ini akan dihakimi "berdasarkan apa yang ada tertulis dalam kitab-kitab itu (Wahyu 20:12) dan terdapat juga kitab kehidupan. Penghukuman yang diberikan bersifat kekal. Orang-orang fasik akan dibinasakan (Mazmur 9:6; 92:8). Pembinasaan tidaklah berarti pemusnahan, mereka mati dalam dosa, dan perlu kita tahu bahwa kematian berarti pemisahan, bukan pemusnahan. Seperti halnya keterpisahan dari Allah.
Ada salah satu keberatan terhadap doktrin ini yang paling kuat yang telah dikemukakan ialah bahwa Allah yang Kasih adanya tidak mungkin menghukum makhluk ciptaan-Nya untuk selama-lamanya, akan tetapi pendapat ini lupa bahwa pada saat kematian, watak seseorang sudah tidak bisa berubah lagi, dan hukum kesesuaian menuntut bahwa yang hidup harus dipisahkan dari yang mati.


Dari semua uraian yang ada di atas, sebagai kesimpulan:

Kita semua dapat membayangkan dan berpendapat bagaimana penghakiman akan terjadi kelak, setiap orang menanggapi peristiwa penghakiman di akhir zaman dengan cara pandangnya masing-masing. Ada yang menyebutnya penghakiman yang indah, penuh pengharapan, dan ada juga orang-orang mengatakan bahwa penghakiman merupakan suatu peristiwa yang mengerikan, buat deg-degan, dan tentunya harus siap sedia.
Penghakiman dilakukan oleh Tuhan Yesus tepat pada waktu-Nya. Dia akan datang kedua kali dalam kemuliaan-Nya untuk membangkitkan orang-orang mati dan menghakimi setiap manusia menurut perbuatannya, sebagaimana manusia mempertanggungjawabkan imannya dan keselamatan yang telah ia terima dari Tuhan Yesus. Penghakiman terjadi berdasarkan apa yang Firman Tuhan sampaikan, dan Kristus akan menghakimi orang-orang hidup dan orang-orang mati (KPR 10:42; II Timotius 4:1). Kita harus percaya bahwa di dalam diri-Nya keadilan dan kemurahan berbaur menjadi satu sehingga sebagai hakim seluruh bumi Ia akan mengambil tindakan yang adil dan benar (Kejadian 18:25). Sekali lagi dijelaskan bahwa kematian yang kedua bukanlah pemusnahan, melainkan hukuman kekal, keterpisahan dengan Allah selama-lamanya adalah hal yang mengerikan. Ketika di hadapan pengadilan Allah semua mulut akan tertutup, tidak ada orang yang akan mempunyai alasan yang tepat untuk mengeluh atau membuat alasan lain, karena semua orang harus menerima dan menanggung setiap ganjaran atau hukuman yang diberikan pada saat penghakiman itu terjadi, apakah memperoleh hidup yang kekal atau kematian yang kekal?


Selamat merenungkan keselamatan kekal yang telah Allah berikan, serta terus mengerjakan keselamatan yang ia anugerahkan kepada kita sekalian, dan sambil menantikan kedatangan-Nya yang kedua kali, bersiap sedialah setiap waktu agar kelak penghakiman yang akan kita hadapi bersama adalah moment penghakiman yang indah dan penuh pengharapan di dalam Tuhan Yesus (Markus 13:33; Lukas 21:36). 

Shalom!


Sumber:
1. Alkitab
2. Kamus Alkitab elektronik (sabda)
3. Thiessen, Henry C. Teologi Sistematika. Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1949

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun