Sebuah Curhatan: Skripsi

Skripsi, tentunya bukanlah sebuah perjalanan yang mudah. Setidaknya bagi saya. Selama saya kuliah, skripsi menjadi salah satu hal yang saya segani.

Pada saat giliran saya membuat skripsi, saya dipertemukan dengan judul dan variabel skripsi yang cukup baru dan menantang. Dosen pembimbing saya menyarankan variabel-variabel ini dengan tujuan untuk mencari solusi bagi industri perhotelan Indonesia di masa pandemi ini. 

Sudah merasa segan dari awal, saya tentunya merasa semakin tertekan. Dosen pembimbing saya pun merupakan seorang yang sibuk, sehingga waktu diskusi yang dimiliki sangatlah minim. 

Dengan kondisi yang sudah minim diskusi, setiap hasil pencarian jurnal saya untuk memahami variabel-variabel skripsi saya seakan tidak membuahkan hasil. Pemahaman dosen saya dan pemahaman saya sendiri berbeda dan setiap diskusi yang seharusnya memberikan solusi malah menambah pertanyaan yang harus dijawab. 

Sampel yang harus saya cari pun bukanlah sampel yang mudah: orang yang pernah menginap di hotel bintang 3, 4, atau 5 di Indonesia selama pandemi Covid-19. 

Saya mengerjakan skripsi saya di semester kedua tahun 2020. Jadi, tidak mudah untuk mencari sampel tersebut. Beberapa kali, saya merasa stuck dan lepas tangan. Tidak kuat rasanya, terlampau jenuh. Dari yang masih lumayan semangat 45, mencari jurnal referensi sampai pagi, sampai benar-benar lepas tangan dari skripsi beberapa hari saking jenuhnya.

Tapi kemudian saya berpikir, cuma tinggal sedikit lagi perjalanan saya untuk lulus kuliah, selangkah lagi. Dengan mindset ini, saya terus memotivasi diri saya untuk semangat, karena semakin cepat selesai, maka saya juga akan semakin cepat lulus. Akhirnya saya terus berjuang mencari jurnal-jurnal lainnya, membaca, mempelajari, dan juga mengerjakan serta menyelesaikan skripsi saya. Begitu juga dengan pencarian sampel untuk penelitian saya. 

Saya hanya membutuhkan 100 sampel, namun 100 sampel yang saya dapati sangat sulit untuk dicari. Oh ya, saya juga sempat tidak yakin bahwa variabel-variabel penelitian saya itu memiliki pengaruh terhadap satu sama lain. 

Karena variabel-variabel yang saya teliti merupakan variabel penelitian yang belum pernah diteliti secara kuantitatif sebelumnya, atau setidaknya berdasarkan hasil pencarian jurnal saya. Meskipun secara teori memang ada relasi, tapi secara penelitian belum pernah ada hasil pengaruh secara aktual.

Akhir-akhirnya, skripsi saya pun selesai. Dengan dukungan keluarga, teman, dan tentunya bantuan dosen pembimbing saya, serta perjuangan yang sampai kurang tidur, dengan air mata, saya pun akhirnya lulus :') Sidang skripsi saya juga berjalan dengan lancar dan saya mendapatkan nilai yang sangat memuaskan (bagi saya). Ditambah hadiah terakhirnya, dengan bantuan dosen sidang saya, skripsi saya di bisa di publish secara internasional.

Saya menemukan banyak tantangan dalam pengerjaan skripsi saya. Berkali-kali saya menyerah, karena rasanya tak sanggup. Tapi, dengan menentukan tujuan akhir yang jelas, saya pun kembali bangkit dan terus berjuang. Akhirnya pun sangat memuaskan. 

Kesimpulannya: Jatuh itu boleh, tidak masalah sama sekali. Tapi sekali jatuh, jangan lupa untuk kembali bangkit. Tentukan tujuan agar dapat fokus mencapai tujuan tersebut. Semangat! Pasti bisa!