Mohon tunggu...
Euis Fatimah
Euis Fatimah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

(Nothing is impossible with Allah SWT) 🌷🍃

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mari Kita Lebih Dekat Melihat Perkembangan Kondisi di Riau Saat Ini

22 September 2019   14:57 Diperbarui: 22 September 2019   15:12 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: indonesianside.id

Bagaimana Kondisi perkembangan riau saat ini? Mari kita lihat lebih dekat kondisi Riau saat ini!.

Telah kita ketahui bersama banyak saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan saat ini di Riau! Perhatikan gambar dibawah ini!  

Provinsi  di Indonesia yang tengah menjadi sorotan saat ini. Kabut asap membumbung tinggi, jarak pandang terbatas, udara tercemar, kebakaran lahan hutan terus meluas. Gambar diatas menggambarkan bagaimana kondisi perkembangan Riau dahulu sebelum datangnya kabut asap dan setelahnya. Pekatnya nyaris mengaburkan segalanya.

  Beberapa hari terakhir, beredar viral melihat perkembangan di masyarat langit di muaro Jambi berwarna merah, sinar matahari tertutup asap tebal. BMKG mencata hal tersebut peristiwa yang dapat dijelaskan secara ilmiah. Hasil analisis citra Himawari-8 tanggal 21 september 2019 di sekitar muaro jambi , perkembangan pada saat ini tampak  terdapat "banyak titik panas" dan sebaran "asap yang sangat tebal".  Tebalnya asap  juga didukung oleh tingginya konsentrasi debu partikulat polutan berukuran <10 mikron (PM10). Hari ini, tengah malam di Jambi , pengukuran konsentrasi PM10 = 373,9 ug/m3, menunjukan kondisi tidak sehat. Di Pekanbaru lebih parah lagi, yaitu konsetrasi polutan PM10 kategori BERBAHAYA 406,4 ug/m3. "informasi konsentrasi partikulat (PM10) BMKG htpp://www.bmkg.go.id/kualitas-udara/informasi-partikulat-pm10.bmkg ".

Sumber gambar: tirto.id
Sumber gambar: tirto.id
Kebakaran hutan dan lahan disebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan hingga hari ini masih menjadi mimpi buruk paling menakutkan bagi warga sekitar. Dampak buruk yang dirasa warga  terdampak bukan hanya menyoal tentang jarak pandang terbatas, lebih jauh dampak kesehatan yang berunjung kematian adalah fenomena mengerikan yang mengintai warga.

Kualitas udara Riau yang tercemar akibat kebakaran hutan dan lahan telah menyebabkan perhitungan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) rata-rata diatas 300. Alat pengukur ISPU yang menunjukan angka kategori berbahaya antara lain di daerah Rumbai, Kota Pekanbaru.

Kemudian di daerah Ninas kabupaten Siak, daerah Petapahan di kabupaten Kampar, Kota Dumai, daerah Bangko dan Libo di kabupaten Rokan hilir, serta di daerah Duri kabupaten Bengkalis. Kabut asp uga mengancam sebagian wilayah Jambi, Palembang, dan sejumlah wilayah di Kalimantan, bahkan hinga ke Serawak (Malaysia). Seperti yang dirilis oleh Disaster Management Insitute of Indonesia (DMII), titik api diperkirakan mencapai 2.312 yang berdampak pada lebih dari 30 juta jiwa.

Selain efek jangka pendek berupa ancaman ISPA asap yang ditimbulkan dari kabut asap juga memiliki efek jangka panjang seperti penyakit ginjal, diabetes, masalah kesuburan, dan peningkatan tekanan darah.

Pendidikan dan Ekonomin adalah aspek lain yang sanagt terganggu akibat bencana ini. Bisa kita lihat Banyak dari tingkatan sekolah-sekolah yang diliburkan, Ekonomi nyaris berhenti, dan jutaan jiwa warga terdampak asap bukan hanya bertarung melawan masalah kesehatan, namun juga keberlangsungan kehidupan.

Sumber gambar: Kompas.com
Sumber gambar: Kompas.com

 Masyarakat sekitar lagi, dan lagi harus menghirup udara yang berbahaya. Bukankah mereka semua mempunyai hak untuk sehat? Dan sekarang, Anak-anak sedang terancam kesehatannya . banadara delayed karena jarak pandang yang membahayakan untuk take off , banyak sekolah-sekolah yang diliburkan. Kita semua terancam. Kemanalagi kita harus mengadu? Kita semua tahu Indonesia adalah paru-paru dunia. Tapi, apa yang terjadi sekarang? Kita tidak bisa berbuat apa-apa! Kita memang betul-betul tidak bisa berbuat apa-apa! "INDONESIA Lebih baik menjadi Primitif dari pada harus Modern jika masih banyak yang mengira  Hutan tidak lagi berharga".

Perkembangan  yang terjadi di  Riau saat ini sangat menghawatirkan  sekali. Diakibatkan karena kebakaran hutan yang meningginya asap-asap api yang membuat berbagai macam penyakit menyerang warga sekitar dari usia muda hingg tua dan banyak rumah-rumah yang hampir menjadi korban dilalapnya oleh api itu Bahkan hewan-hewan terancam  punah dan mati diakibatkan kebakaran hutan dan tanpa adanya oksigen yang bersih dari udara hutan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun