Mohon tunggu...
Ety Handayaningsih
Ety Handayaningsih Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Fulltime Blogger

Ibu Dua Orang Putri | Blogger | http://etyabdoel.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengolah Sampah Organik Secara Mandiri

28 Agustus 2019   11:03 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:19 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpahan sampah dari TPS di samping sungai dan makam foto: Dokpri

Sampah itu biasanya akan memenuhi lahan kosong di belakang komplek. Sungguh, pemandangan yang tak enak dilihat.

Atas inisiatif tiga perguruan tinggi yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta, Amikom Yogyakarta, dan Politeknik Semarang diajukanlah proposal ke Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Guna mendapatkan bantuan dana dalam memanfaatkan lahan kosong di belakang komplek agar enak dilihat dan lebih produktif.

Digester pengolah sampah organik foto: Dokpri
Digester pengolah sampah organik foto: Dokpri

Proposal dikabulkan dan bantuan mesin pengolah sampah organik pun diterima. Sekaligus bibit tanaman untuk menghijaukan lahan kosong tersebut. Jadilah, Taman Edukasi dan Pengolahan Sampah Mitra Amanah berdiri dan dikelola masyarakat RW XVII.

Melalui KSM Mitra Amanah, para warga diajak mengumpulkan sampah organik untuk kemudian diolah di mesin Digester kapasitas 12 meter kubik. Sampah organik seperti sisa sayuran maupun buah-buahan dikumpulkan kemudian dicacah dengan mesin pencacah. (Baca: Sumber) 

Proses selanjutnya sampah hasil cacahan difermentasi dengan diberi air agar terjadi pembusukkan. Hasilnya berupa biogas disalurkan ke enam rumah warga untuk keperluan memasak. Sementara sisa pengolahan biogas berupa cairan digunakan sebagai pupuk cair.

Pupuk cair hasil olah sampah organik untuk pupuk di Taman Edukasi foto :Dokpri
Pupuk cair hasil olah sampah organik untuk pupuk di Taman Edukasi foto :Dokpri

Dari pengolahan sampah organik tersebut ada dua hasil yang bisa dipetik yaitu biogas dan pupuk cair. Sampah menjadi bermanfaat ketimbang dibuang dan menimbulkan bau di mana-mana.

Pupuk cair bisa diambil manfaatnya oleh warga untuk memupuk tanaman di Taman Edukasi maupun tanaman di rumah sendiri.

Menurut Suratno, Ketua KSM Mitra Amanah, saat ini hasil dari pengolahan sampah organik dimanfaatkan sendiri dulu belum dipasarkan.

Sementara itu untuk perawatan Taman Edukasi dan Pengolahan Sampah dilakukan bergiliran tiap RT, demikian yang disampaikan pengelola KSM Mitra Amanah, Wahyu saat saya temui kemarin sore (27/8). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun