Mohon tunggu...
Ety Handayaningsih
Ety Handayaningsih Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Fulltime Blogger

Ibu Dua Orang Putri | Blogger | http://etyabdoel.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengolah Sampah Organik Secara Mandiri

28 Agustus 2019   11:03 Diperbarui: 29 Agustus 2019   10:19 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumpahan sampah dari TPS di samping sungai dan makam foto: Dokpri

Ini baru sampah satu kabupaten, jumlahnya sudah sedemikian banyak. Lalu seberapa banyak jumlah sampah yang dihasilkan bangsa kita? 

Menurut Kementerian Lingkungan Hidup,
Volume sampah di tahun 2017 telah mencapai 65,8 juta ton. Jumlah terbanyak adalah sampah organik, sebesar 57%.

Jumlah tersebut diperkirakan terus meningkat seiring bertambahnya populasi. Bahkan Bank Dunia melaporkan bahwa limbah di seluruh dunia bakal tumbuh hingga 70% pada tahun 2050. Hal ini disebabkan oleh urbanisasi dan pertambahan populasi.

Jika tak segera melakukan pengurangan sampah, maka persoalan besar menyangkut keberlangsungan hidup masyarakat ada di depan mata.

Lingkungan kotor, bau, menjadi sumber bibit penyakit. Pemandangan sampah makin menggunung di TPS/TPA tak pernah usai. Sungai-sungai makin penuh dengan sampah. Makin sulit menemukan sungai berair jernih. Sampah pun akhirnya mengalir ke laut. Menganggu ekosistem laut yang merupakan salah satu sumber pangan bagi kita.

Terbayang, kan, betapa banyak persoalan yang timbul akibat sampah ini.

Jika pada tahun 2016 sampah global berkisar 2 milyar ton maka ditahun 2050 jumlah meningkat menjadi 3,4 milyar ton. Jumlah ini diprediksi melampaui populasi dunia. Mengerikan!

Sampah, Tanggung Jawab Siapa?

Melihat fenomena di atas, saya jadi berpikir, sampah itu tanggung jawab siapa? Mengapa persoalan sampah kerap diperlakukan dengan seadanya. Hanya memindahkannya dari rumah ke TPS dan dari TPS ke TPA. Begitu terus, sehingga jika TPA penuh, solusi paling sering dilakukan adalah mencari TPA baru.

Berbagi metode pengelolaan sampah yang diwacanakan kerap terkendala oleh anggaran yang besar. Akhirnya pengelolaan sampah secara tradisional yang hanya memindahkan sampah ke TPA terus dilakukan.

Selama ini kita mengetahui jika yang bertanggung jawab atas persoalan sampah adalah pemerintah. Dengan menyediakan tempat pembuangan sampah sementara maupun akhir. Padahal tiap individu adalah penghasil sampah maka sejatinya tanggung jawab tersebut menjadi tanggung jawab bersama masyarakat, pemerintah dan swasta.

Menurut Prof. Enri Damanhuri, pakar sampah Institut Teknologi Bandung (ITB), pengelolaan sampah secara moderen itu meliputi tiga hal, yang populer disebut 3R (Sumber):

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun