Mohon tunggu...
Ety Ekowati
Ety Ekowati Mohon Tunggu... karyawan -

Belajar melihat , mendengar ,merasa ,mengolah dan menuangkan kedalam rangkaian kata arti sebuah rasa dalam hidup ini.dan berbagi dalam kesyukuran akan semuanya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Siram dengan Air Satu Ember

6 Februari 2017   18:22 Diperbarui: 6 Februari 2017   18:31 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tempat Nongkrong didekat toko atau warung yang menjual apa saja mulai dari makanan minuman sampai perabot rumah tangga memang mengasyikkan.Bukan hanya kaum perempuan yang senang ngerumpi ternyata kaum laki laki juga senang loh. Topik obrolannya mungkin sedikit berbeda.Kalau perempuan itu paling seneng kalo ngomongin perihal Gosip , kecantikan , belanja ampe tempat dimana bisa pinjem uang alias bisa kredit.Sedangkan kaum laki laki lebih senang gosip tentang fenomena yang sedang hangat saat ini, ya seperti berita berita yang akhir akhir ini tentang persidangan Ahok.

Pada suatu hari disaat hujan turun para kaum laki laki entah dari mana saja yang numpang berteduh disebuah toko didepan rumah , dihebohkan oleh seorang laki laki muda yang mengendarai motor ikut berteduh disitu sekalian berniat membeli jas hujan.Laki laki itu katanya lumayan basah akibat hujan yang cukup deras siang itu.Kehebohan suasana ditoko itu timbul akibat dumelan laki laki yang mengumpat sumpah serapah terkait Hujan.Umpat nya seperti ini " 

Emang dasar kurang ajar orang cina yaa,, Dia seneng tuh kalo hujan begini dapet rezeki nomplok ,, ga tau hujan begini bikin orang susah , Gue basah kuyub gini !!! spontan para laki laki yang kumpul ditoko itu sembari minum kopi kaget tiba tiba datang langsung ngomelin hujan dan orang cina. Ada seseorang bapak yang sudah berumur 60 tahun langsung nimpalin ocehan pemuda itu. " mas, emang hujan salah apa dengan kamu ? ente sendiri yang ga nyiapin jas hujan biar ga kehujanan gini kok hujan disalahin pake bawa bawa orang cina lagi.Emang orang cina yang buat Hujan ? Tuhan mas yang menurunkan hujan ..." Jelas bapak tua itu.

Sipemuda masih dengan tampang kesel lalu nimpalin " gimana ga kesel pak, orang cina khan paling demen kalo lebaran nya turun hujan gini, dia yang enak gue yang basah kuyub gini." jawabnya ga mau kalah.Semua yang berteduh disana pada senyum senyum dan pasti dialog itu tambah panjang dan katanya sampai ketopik PILKADA DKI Jakarta.Weleh weleh ,,,kaum laki laki mah paling demen kalo bincang bincang topik ini.

Manusia sekarang ini entah apa yang salah pada dirinya.Atau pada salah makan kali yaa..manusia sekarang mudah marah , tersinggung ,bahkan murka seperti contoh diatas .Mungkin dirinya sadar penuh apa yang dirinya katakan dan lihat disekililing nya.Berbeda dan timbul konflik pasti ada dimana mana tapi setidaknya tidak menjadi bensin sedangkan didepannya ada sumber api.Aku membaca surat kabar bahwa belakangan ini ada profesi baru namanya HATER .

Katanya ini profesi yang suka menjadi penyulut , provokator , dan cap negative lainnya.Serem juga ya.. atau jangan jangan kita juga tidak sengaja suka berperan jadi Hater dimana aja .Makanya ada orang bijaksana mengatakan bahwa memadamkan api diluar diri kita jauh lebih mudah daripada memadamkan api amarah yang ada didalam diri sendiri.Menasehati orang lain mungkin mudah dilakukan tapi menasehati diri sendiri itu susahnya minta ampun.makanya kalo ada orang ngomel ngomel mulu siram dengan air seember kali ya.. biar cepat reda.seperti orang tadi ngomel ngomel karena kehujanan orang cina disalahin ,,orang itu tidak sadar bahwa jas hujan yang dibeli tadi itu made in china.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun