Mohon tunggu...
ANDRE ELAUSTA
ANDRE ELAUSTA Mohon Tunggu... Bankir - Traveller and Businessman

Traveller and Businessman

Selanjutnya

Tutup

Money

6 Tips Sukses dalam Bisnis untuk Milenial

7 Februari 2019   17:00 Diperbarui: 7 Februari 2019   18:03 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun kata kata milenial itu susah untuk didefinisikan, tetapi banyak orang yang bersepakat bahwa milenial itu adalah seseorang yang lahir di antara tahun 1990 sampai dengan tahun 2000. Milenial saat ini telah menjadi trending topic karena mereka telah memasuki dan menjadi angkatan kerja, di mana kaum milenial memiliki ekspektasi pekerjaan yang sangat jauh berbeda dengan Gen Y, Gen X, apalagi Generasi Baby Boomers!

Kaum milenial sangat mengharapkan sebuah special treatment, mereka berharap untuk mendapatkan akses langsung kepada CEO. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan dengan judul, "Millenials : Expectations and How To Manage Them." Mengatakan bahwa kaum milenial ingin melakukan sesuatu dengan cara mereka -- biarkanlah. Dalam kata singkat : Mereka berhak! Dan biasakanlah dirimu dengan itu.

Dan sebagai seorang milenial yang termasuk dalam definisi itu (saat ini, saya berumur 28 tahun), saya rasa penelitian tersebut melupakan sebuah hal penting. Salah satu alasan terbesar mengapa kaum milenial merasa berhak dan mendapatkan hadiah untuk penampilannya adalah karena milenial adalah entrepreneur muda yang energik dan bekerja sangat keras. Mark Zuckerberg pernah memberikan kata kata motivasi yaitu : "I want to stress the importance of being young and technical. Young people are just smarter." Yang artinya kurang lebih : Saya ingin menekankan betapa pentingnya menjadi muda dan teknis. Orang-orang muda lebih pintar.

Siapa yang tidak kenal Mark Zuckerberg? Ini bukanlah tentang orang muda yang tidak layak berkompetisi, bahkan dia sangat pintar (dia adalah lulusan dari Harvard), seorang programmer hebat dan dikelilingi oleh orang -- orang yang tepat. Beliau, termasuk Peter Thiel, yang berusia 38 tahun pada saat ia menginvestasikan uang sebesar $ 500.000,- kepada Facebook merupakan gambaran yang tepat dari gairah pemuda ditambah dengan pengalaman orang yang lebih tua.

Kaum milenial saat ini sedang menjalani kisah yang telah diceritakan berulang -- ulang kali oleh para CEO muda yang sukses dan dalam liputan utama dari semua media. Bagaimana mungkin mereka tidak merasa spesial? Walaupun begitu, kita dihadapkan pada kenyataan di mana hidup itu tidaklah mudah dan nyaman. Masa muda mu tidaklah menjamin bahwa kamu akan sukses seperti Mark Zuckerberg di masa depan nanti. Ini adalah 6 tips yang akan membantu Anda untuk mempersiapkannya.

  • Janji itu Tidak Relevan. Yang Penting Eksekusi.

https://unsplash.com
https://unsplash.com
Saya yakin bahwa Anda adalah seorang degan kepribadian baik, bahkan juga seorang pendengar yang baik. Mungkin kamu juga sangat ingin untuk melanjutkan studimu ke jenjang berikutnya. Atau mungkin juga kamu ingin menjadi Youtubers? Cool! Hebat sekali. Tetapi itu semua tidak relevan. Kamu mungkin memiliki resume yang menjanjikan, tetapi kalau kamu berharap bahwa kamu akan mendapatkan prioritas hanya karena kamu exist dan resume yang baik itu, yakinlah bahwa kamu akan menderita. Executing dan Delivering, bahkan ketika kamu sedang tidak ingin melakukan sesuatu adalah bagian dari dunia kerja.
  • Kehormatan itu Didapatkan.

https://unsplash.com
https://unsplash.com
Ada sebuah masa ketika kamu memiliki bos yang tidak baik, atau bahkan manager yang tidak sejalan denganmu. Bahkan ketika kamu benar, kamu dapat tidak sependapat dengan bosmu. Penelitian oleh McEnany mempresentasikan bahwa kaum milenial memerlukan alasan untuk segala hal. Walaupun mungkin kamu akan senang untuk mengetahu setiap alasan untuk segala hal dan berharap bahwa bosmu akan dengan senang hati untuk menjelaskan. Hal itu tidak mungkin terjadi, karena itu membuang sangat banyak waktu dan masih banyak hal lain yang perlu untuk dikerjakan. Ingatlah bahwa Anda pergi untuk bekerja. Jika ada sesuatu hal yang dapat kamu kerjakan dengan lebih efisien, tawarkanlah hal tersebut sebagai sebuah kesempatan. Jangan malah berdebat di sepanjang perjalanan. Capek!
  • Jangan Mengharapkan Special Treatment.

https://unsplash.com
https://unsplash.com
Kamu ingin pergi jam 2 siang? Cek dulu dengan bosmu. Jangan main nyelonong aja. Jangan mengasumsikan bahwa karena perusahaan lainnya memperbolehkan, kamu juga akan diizinkan. Ya mungkin saja sih diizinkan, tetapi mungkin juga tidak. Dan ingat bahwa itu bukanlah sesuatu yang salah apabila mereka tidak memberikan izin. Anda diberikan kompensasi berupa gaji untuk berada di kantor dan bekerja. Itu namanya pekerjaan.
  • Tidak Berarti Anda Lebih Pintar

https://unsplash.com
https://unsplash.com
Beberapa kaum milenial berpikir bahwa orang yang lebih muda secara otomatis memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada orang -- orang yang lebih tua. Tentunya, kamu mungkin lebih mengerti dunia anak muda, tetapi jangan salah, bos Anda juga mengerti. Jangan mengasumsikan bahwa setiap keputusan yang mereka buat adalah produk perusahaan di masa lalu. Yup. Beberapa orang ada yang stuck di tempat mereka sekarang. Tetapi sampai kamu mempunyai bukti yang terverifikasi dan konsistent, asumsikanlah semua orang yang memiliki pangkat lebih tinggi mendapatkan posisinya untuk sebuah alasan yang baik.
  • Orang Tua adalah Salah Satu Sumber Pengetahuan

https://unsplash.com
https://unsplash.com
Saya menyadari bahwa ada orang -- orang tua yang tidak mengerti apa -- apa dan tidak sebaik saya. Jika saya membawa asumsi tersebut terus menerus, saya akan kehilangan banyak kata kata nasihat berharga dari klien dan mentor saya. Orang tua saya mengajarkan mengenai persahabatan, hormat kepada orang tua, dapat diandalkan dan mengenai bagaimana kerja keras akan memberikan hasil yang baik. Selain itu banyak nilai -- nilai kehidupan seperti integritas, jangan pernah berbohong, dan jangan berpikir bahwa Anda adalah orang terpintar di ruangan. Dengan begitu, Anda akan menjadi rendah hati dan siap belajar dari siapa saja.
  • Sama Halnya dengan Manager Tua

https://howieandbelle.com
https://howieandbelle.com
Dan yes, manager pertama saya adalah Mr. X, jauh lebih senior dan saya adalah seorang pegawai MT di sebuah bank dan sangat percaya diri di awal umur 20 tahun. Selalu menahan diri untuk berdebat ketika diberikan petuah dan nasihat -- nasihat adalah suatu alasan saya dapat menjadi pendengar yang baik saat ini. Yup, menahan diri untuk tidak berdebat! Singkatnya, apabila saya mengasumsikan bahwa diri saya lebih baik ketika muda, rasa -- rasanya saya akan menjadi senior yang buruk.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun