Mohon tunggu...
Saepudin Zuhri
Saepudin Zuhri Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik

Belajar mendidik diri

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Cerpen | Ya Alloh, ke Mana Hilal?

23 Mei 2020   15:17 Diperbarui: 23 Mei 2020   15:28 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Rahma coba menghubungi kakaknya itu. Namun, selalu tidak tersambung. Tidak kehilangan akal, ia coba DM Instagramnya, lagi-lagi tidak ada respon. Ia coba hubungi kakaknya lewat twitter, telegram. Tapi lagi-lagi hasilnya nihil. 

"Ya Alloh kemana Hilal?" Ibu Aminah mulai cemas. Apalagi hari ini adalah hari terakhir Ramadan, besok sudah lebaran.

"Aa kemana yach, kok semuanya nggak aktif!" Rahma juga heran.

Rasa khawatir mulai semakin melingkupi hati Ibu Aminah. Karena tidak biasanya anak sulungnya tidak menghubungi. Pikiran buruk terkadang melintas, tapi Aminah coba redam. Takut menjadi do'a.

Adzan magrib berkumandang, Aminah berkali-kali melihat layar ponsel. Namun, anak sulungnya belum juga menghubungi.

"Coba De, hubungi teman Aa, siapa tahu terhubung. Ibu shalat magrib duluan!" Aminah meminta.

"Iya Bu, Dede coba!" Jawab Rahma.

Walaupun shalat, pikiran Ibu Aminah tetap tertuju pada anaknya. Setelah shalat, berzikir, perempuan paruh baya itu. Mendokan dengan sepenuh hati agar anaknya tercinta selalu dilindungi Alloh Swt.

Takbir semakin bersahutan, setelah Isya berkumandang. Tapi, Hilal belum juga menghubungi. Ibu Aminah semakin cemas.

Daripada semakin khawatir, sambil menyiapkan ketupat, opor dan makanan lainnya. Aminah ikut melantunkan takbir, sambil meneteskan air mata. Merindukan anak lelaki yang dicintainya.

"Mah ini ada telepon, dari Aa Mah!" Rahma sedikit berteriak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun