Mohon tunggu...
Eddy Suryodipuro
Eddy Suryodipuro Mohon Tunggu... Penulis - Warga NU

● Integrity is doing the right thing ●

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Membuat Puisi dari Susunan Huruf Nama Seseorang

2 November 2017   08:23 Diperbarui: 2 November 2017   16:01 17591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: http://www.freepik.com

Momen romantis sering dihadirkan oleh Pria yang ingin merayu atau melamar kekasihnya, dari sekadar memberikan bunga saat makan malam bersama hingga mempersembahkan cincin emas ketika mengucapkan kalimat "maukah kau menjadi Ibu dari anak-anakku". Sungguh sesuatu yang mungkin saat ini banyak dilakukan oleh para pasangan calon pengantin.

Tapi tahukah Anda, saat ini ada hal yang justru paling romantis dalam menyambut atau mempersiapkan sebuah pernikahan, bukan setangkai bunga mawar dan juga bukan cincin emas yang melingkar di jari pasangan, melainkan sebuah puisi yang dibuat berdasarkan susunan-susunan huruf nama calon kedua mempelai, susunan-susunan huruf nama tersebut membentuk sebuah rangkaian kata dan kalimat di dalam puisi (puisi akrostik), dan yang pasti bait-bait puisinya mengandung makna yang penuh arti sesuai tema yang dipesan.

Profesi freelance pesanan puisi akrostik ini dilakukan oleh @esuryodp sejak tahun 2001. Sebelumnya, sekitar tahun 1997 @esuryodp pernah bergabung dalam group musik sekolah dan sering membuat lirik-lirik lagu romantis untuk dibawakan ke dalam lomba pertunjukan musik di Pasar Seni Ancol Jakarta, hobby menulis lirik-lirik lagu romatis tersebut kemudian berlanjut dengan membuat puisi-puisi yang bertemakan cinta, kasih sayang dan juga kehidupan.

Hal yang membuat @esuryodp tidak berhenti menulis puisi hingga saat ini adalah karena kecintaannya pada puisi serta karya puisinya yang lebih dihargai oleh pemesannya, bukan hanya dari segi materi tetapi juga dari segi penghargaan terhadap karya puisinya dimana setiap puisi yang dipesan selalu dipajang (frame) di rumah pemesannya.

Untuk puisi-puisi akrostik yang bertemakan pernikahan biasanya dipesan satu bulan bahkan dua bulan sebelum acara pernikahan berlangsung, setelah jadi maka puisi yang sudah dipesan tersebut diserahkan kepada pemesannya dan selanjutnya dicetak di atas kertas bertekstur, lalu ditempatkan di dalam frame dan kemudian dipajang di pintu masuk saat acara pernikahan berlangsung. Untuk membuat puisi pesanan tersebut, biasanya butuh waktu yang pas dan juga suasana yang tenang.

Puisi akrostik yang dibuat dari susunan huruf nama sepasang kekasih (koleksi pribadi)
Puisi akrostik yang dibuat dari susunan huruf nama sepasang kekasih (koleksi pribadi)
Selain banyak dipesan untuk pasangan calon pengantin, puisi-puisi @esuryodp juga banyak dipesan sebagai hadiah ulang tahun anak, tentunya dengan susunan-susunan huruf nama anak yang sedang berulang tahun, atau untuk seorang kekasih, atau bisa juga untuk seseorang yang sedang melakukan PDKT-an. Kesulitan-kesulitan dalam pembuatan puisi-puisi akrostik tersebut terletak pada tema puisi yang diinginkan oleh pemesannya, dan kesulitan yang paling mendasar adalah jika menemukan huruf yang pembendaharaan kata-nya sangat sedikit.

Puisi akrostik dari susunan huruf nama anak yang sedang berulang tahun (koleksi pribadi)
Puisi akrostik dari susunan huruf nama anak yang sedang berulang tahun (koleksi pribadi)
Mengenai biaya pemesanan puisi akrostik, @esuryodp tidak mematok besaran biaya yang dikenakan pada pemesannya, tergantung kemampuan ekonomi dan keikhlasan pemesannya, beberapa puisi yang dipesan ada yang diapresiasi dengan uang jajan tapi ada juga yang diapresiasi dengan barang, namun tidak sedikit yang mengapresiasinya dengan mengajak makan di restoran. Ah, bagi @esuryodp yang terpenting adalah kepuasan ketika karya puisinya disukai dan dibanggakan oleh pemesannya, atau minimal membuat mereka tersenyum.

Baca juga:

- Puisi | Belahan Jiwa 
- Puisi | Hidup Bersama 
- Saya Berhenti Merokok, Titik! 
- Jangan Renggut Kebahagiaan Mereka Hanya Karena Rokok

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun