Mohon tunggu...
Esti Wulandari
Esti Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 PGSD UNS

Penikmat Musik, Kucing, dan Senja.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengaruh Platform Media Sosial TikTok terhadap Gaya Hidup Remaja Gen Z

3 November 2024   11:10 Diperbarui: 3 November 2024   11:15 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source from Pinterest

       Tahukah Anda mengenai platform media sosial TikTok? Jika dilihat sekarang, platform ini telah banyak digunakan oleh manusia mulai dari usia anak anak hingga lansia sekalipun. Jika dilihat dari perkembangan teknologi yang semakin pesat dari waktu ke waktu maka tidak dipungkiri bahwa platform TikTok pun mengalami hal serupa, dari yang awalnya hanya sebagai media hiburan kini beranjak menjadi media tempat jual beli barang hingga pusat informasi berbagai aspek di seluruh dunia.

       Menurut Wikipedia, TikTok, dan padanannya dalam bahasa Mandarin, Douyin[3] (Hanzi: ;Pinyin: Duyn), adalah layanan hosting video berdurasi pendek yang dimiliki oleh perusahaan Tiongkok, ByteDance.[4]. Layanan ini menghosting video yang dikirimkan pengguna, yang dapat berdurasi mulai dari 3 detik hingga 10 menit.

       Apakah Anda merupakan salah satu pengguna platform TikTok? Jika iya coba Anda ingat seberapa sering anda mengakses platform ini dalam satu hari. Menurut data statistik pengguna tiktok bulan April 2022 yang diunggah oleh Blog Dipstrategy, diketahui bahwa jumlah pengguna TikTok per April 2022 di seluruh dunia sudah mencapai 1 miliar pengguna aktif bulanan dengan total unduhan lebih dari 2,6 miliar di dunia. Untuk Persentase pengguna TikTok yakni usia 10-19 tahun ada sebanyak 32.5%. Sementara itu, ada 29.5% pengguna TikTok yang berusia 20-29 tahun. Selanjutnya, sebanyak 16.4% pengguna berusia 30-39 tahun. Persentase untuk pengguna 40-49 tahun adalah 13.9% dan pengguna yang berusia 50 tahun ke atas adalah sebanyak 7.1%. Untuk rata - rata penggunaan tiktok yakni mencapai 52 menit per hari.

      Dari keseluruhan jumlah pengguna tiktok dapat diketahui bahwa hampir seluruh usia mengakses platform sosial media tersebut, dan jika dilihat dari waktu penggunaan rata rata dapat disimpulkan hampir setiap waktu di habiskan untuk mengakses platform ini, mulai dari membuat video, mengedit video, sharing video ke teman terdekat, ataupun hanya scrolling FYP. Hal ini tentunya harus menjadi perhatian penuh bagi para remaja khususnya remaja gen Z loh! kenapa demikian? Generasi gen Z dikenal sebagai generasi yang rentan mengalami berbagai masalah mulai dari kesehatan, mental, keuangan, hingga isolasi sosial. Lalu bagaimana cara mengatasi kemungkinan masalah masalah tersebut? simak penjelasan berikut.

      Jika dilihat dari kegunaan platform media sosial TikTok, tentunya dapat memberikan banyak sekali manfaat bagi kehidupan, mulai dari terpenuhinya kebutuhan hiburan untuk menghilangkan stress, mendorong kreativitas ide konten dan proses pengeditan untuk mengunggah video, mencari informasi, hingga tempat melakukan jual beli. Namun seringkali platform ini memberikan dampak negatif akibat kurangnya proses penyaringan informasi yang cukup bagi penggunanya khususnya para remaja yang masih labil.

Source from Pinterest
Source from Pinterest

      Banyaknya trend yang berubah secara cepat membuat remaja merasa Fomo. FOMO atau Fear of Missing Out adalah perasaan takut ketinggalan aktivitas yang sedang terjadi di masyarakat. Fenomena ini menjadi salah satu tren yang signifikan di kalangan generasi Z. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi gaya hidup remaja gen Z karena di manapun dan kapanpun mereka selalu ingin tahu hal yang sedang menjadi trend dan selalu ingin mengikutinya, perasaan takut tertinggal inilah yang memunculkan masalah-masalah lainnya seperti cemas, depresi, dan mudah lelah.

     Dari banyaknya masalah yang dapat timbul akibat penggunaan platform media sosial TikTok yang terlalu sering, hal ini dapat kita cegah dan Atasi dengan berbagai Solusi diantaranya :

  • Membatasi penggunaan media sosial terutama TikTok
  • Menghindari konten yang dapat memicu Fomo
  • Menelaah segala sesuatu dari berbagai perspektif

Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengaruh yang akan kita dapatkan dari Tiktok tergantung dari bagaimana kita menggunakannya dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun