Mohon tunggu...
Esti Maryanti Ipaenim
Esti Maryanti Ipaenim Mohon Tunggu... Jurnalis - Broadcaster, seorang ibu bekerja yang suka baca, nulis dan ngonten

Menulis gaya hidup dan humaniora dengan topik favorit; buku, literasi, seputar neurosains dan pelatihan kognitif, serta parenting.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Apa Tidak Ada Iklan Ramadan Ramayana 2020?

6 Mei 2020   23:34 Diperbarui: 6 Mei 2020   23:40 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : Salah satu scene iklan Ramayana (Sumber : YouTube)

Saya bukan orang yang begitu suka kegiatan shopping. Untuk berbelanja baju misalnya,  momen di mana saya akan ke pusat perbelanjaan bisa dihitung dengan jari. Momen lebaran mungkin salah satu yang masuk hitungan.

Tapi tidak menyukai kegiatan berbelanja pakaian, bukan berarti tidak memperhatikan brand departemen store. Sulit untuk siapapun bisa lepas dari terpaan marketing dan iklan mereka.

Salah satu yang paling terngiang di kepala adalah kategori iklan-iklan Ramadan. Ketika menyebutnya, Ramayana Departemen Store menempati sebuah tempat di memori otak saya yang paling mudah di-recall. Ya, iklan-iklan Ramayana edisi Ramadan, diwarnai cerita-cerita pendek dengan pesan menggugah.

Iklan Ramadan Ramayana tahun 2017 misalnya, punya pesan yang kuat dan alur yang sulit ditebak. Dan saya yakin siapapun yang pernah menontonnya pasti bila tidak meneteskan air mata, tergetar hatinya mengingat keluarga.


Adegan demi adegan awal menampilkan satu keluarga yang selalu diomeli tokoh nenek dalam iklan tersebut, karena harus terus mengingatkan satu keluarga untuk berpuasa, sahur, dan tarawih. 

Penonton sempat dibawa pada asumsi bahwa kepala keluarga dan anaknya tergolong orang yang tidak taat. Namun cerita berbalik, ternyata si nenek mengalami gangguan ingatan selama setahun, tepat sejak suaminya meninggal di Ramadan tahun sebelumnya. Sejak saat itu, setiap hari baginya adalah Ramadan. Anak dan menantunya bersabar diri selama waktu tersebut dan terus mau diajak bangun sahur, puasa, tarawih, atau beli baju lebaran (tentunya di Ramayana).

Iklan ini ingin mengingatkan nilai-nilai kesabaran, menjaga perasaan dan berbakti pada orang tua, sambil menyisipkan pesan bahwa berbelanja baju seberapa banyak pun di Ramayana, akan sangat affordable karena harganya terjangkau. Di akhir iklan Anda bisa melihat pesan ini terejawantah dengan tumpukan tas hasil berisi belanjaan baju lebaran sang nenek dari Ramayana.

Dengan tagline "Bahagianya adalah bahagiaku" Ramayana mengajak masyarakat untuk tidak takut berkorban, karena tidak ada pengorbanan yang sia-sia demi kebahagiaan orang tercinta. 

Itu dikuatkan dengan latar suara; "Jangan pernah lelah membahagiakan orang yang kita cintai, karena itu keren". Lalu muncul hashtag #KerenHakSegalaBangsa.

Iklan yang luar biasa, dan pantaslah bila kemudian iklan tersebut dinobatkan menjadi iklan layanan terbaik di tahun 2017.

Di tahun 2018 dan 2019 Ramayana juga kembali dengan versi iklan Ramadan yang berbeda. Iklannya cukup viral, dengan hashtag  yang masih kurang lebih sama. Namun menurut saya masih belum bisa menandingi kuatnya pesan di iklan tahun 2017.

Di tahun ini, saya termasuk yang menunggu-nunggu iklan Ramadan versi 2020. Namun sepertinya tak kunjung muncul. Mungkin ini terkait dengan situasi pandemi yang menyebabkan orang-orang harus tetap di rumah, dan karenanya Ramayana kebingungan mencari storyline yang pas. Apakah ini  berarti, tidak akan ada iklan Ramadan Ramayana 2020 ?

Yang jelasnya, situasi ekonomi orang-orang memang sedang susah. Berapapun promo yang ditawarkan Ramayana di tahun ini. Sepertinya orang-orang akan lebih memilih membeli bahan pokok dibanding baju dan celana baru.

---

Catatan 13 Ramadan 1441H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun