Mohon tunggu...
drg.  Ester Surbakti
drg. Ester Surbakti Mohon Tunggu... Dokter - Bekerja di Poli Gigi Rumah Sakit dan juga Berpraktik Mandiri

Artikel postingan saya akan membahas seputar kesehatan gigi dan mulut

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Pertolongan Pertama pada Sakit Gigi

7 Juli 2022   20:17 Diperbarui: 15 Juli 2022   14:15 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sakit adalah persepsi seseorang terhadap suatu hal yang mengganggu kesehatan dan kenyamanannya dalam beraktivitas.

Sakit gigi merupakan hal yang sangat umum dan dapat dirasakan hampir seluruh golongan manusia baik muda ataupun tua.

Salah satu penyebab sakit gigi yang paling sering dijumpai adalah karena terbukanya ruang pulpa/syaraf gigi sehingga menimbulkan nyeri yang ringan sampai berat yang kemudian mengganggu aktivitas dan jadwal istirahat. 

Secara sederhana gigi manusia terdiri atas 3 lapisan yaitu lapisan enamel/email, dentin dan yang paling dalam adalah kamar pulpa /pulp chamber. 

Kamar pulpa kaya akan pembuluh darah dan persyarafan yang memungkinkan kita dapat merasakan sensasi panas atau dingin dari makanan dan minuman yang kita konsumsi.

Kondisi pulpa juga mempengaruhi warna gigi. Pulpa yang sehat akan memberikan tampilan warna gigi putih kekuningan. 

Kamar pulpa /ruang syaraf gigi yang terbuka dapat terjadi karena karies/gigi berlubang, gigi fraktur/patah, adanya karies sekunder (adanya kebocoran pada gigi yang sudah ditambal sehingga menyebabkan proses perkembangan karies berlanjut lebih dalam mencapai kamar pulpa) dan hal - hal lainnya. 

Rasa nyeri merupakan salah satu bentuk 'komunikasi' tubuh terhadap diri kita ,untuk menunjukkan ada sesuatu yang salah yang sedang terjadi di diri kita. 

Sumber foto: Twitter @fauziana_siti 
Sumber foto: Twitter @fauziana_siti 

Berdasarkan data Kementrian Kesehatan tahun 2016 (cyt. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada Vol. 9 No. 2 Desember 2020) menunjukkan bahwa 91 % masyarakat Indonesia masih melakukan swamedikasi (mengobati diri sendiri baik dengan obat herbal maupun obat kimia yang dijual bebas) sebelum mengunjungi fasilitas kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun