Mohon tunggu...
Ester Morita
Ester Morita Mohon Tunggu... Model - Pergunakan waktu untuk berkarya

Instagram: Termorita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Intelektual

25 Juni 2021   21:29 Diperbarui: 25 Juni 2021   21:38 777
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah intelektual muncul sebagai jawaban atas pertanyaan siapakah yang menggerakkan jalannya sejarah, mengobarkan semangat suatu bangsa, atau mendasari watak suatu bangsa?
Jawabnya harus dicari dengan memikirkan kata kunci seperti ideologi,etos kerja,jiwa,ide-ide, atau nilai-nilai.

Dengan demikian, Sejarah intelektual adalah sejarah yang mempelajari etos, jiwa, ide, atau nilai-nilai yang mempengaruhi kehidupan manusia atau masyarakat ,bangsa, dan negara dari dulu hingga sekarang sehingga ideologi atau etos kerja menjadi dasar bagi perubahan dan perkembangan masyarakat,bangsa, dan negara.
Tujuannya adalah ingin memperoleh gambaran dan wawasan luas yang sifat yang bersifat intelektual.

Dari masa kuno hingga sekarang kita juga mengenal berbagai macam ideologi yang mempengaruhi kehidupan manusia atau masyarakat, bangsa, dan negara seperti feodalisme, kapitalisme, imperialisme, nasionalisme, demokrasi, sosialisme, dan kapitalisme.Masa kuno berkembang menjadi ideologi feodalisme yang mewarnai kehidupan, masyarakat, bangsa, dan negara dalam sistem kerajaan mulai dari monarki absolut sampai dengan monarki konstitusional.
Kehidupan feodal yang penuh dengan aturan-aturan ketat kemudian di dobrak oleh golongan yang menyuarakan kebebasan dalam segala bidang kehidupan, baik kehidupan politik,ekonomi, maupun sosial dan agama.
Kelompok inilah yang kemudian memunculkan ideologi atau pahami liberal atau liberalisme.

Paham liberal yang berakar pada kebebasan individu mempengaruhi kehidupan dalam segala bidang.
Di bidang ekonomi, paham ini melahirkan kapitalisme. Kapitalisme berasal dari kata capital atau modal yang digunakan untuk memperbesar usaha.
Kapitalisme menurut sejarahnya, berkembang sebagai suatu bagian dari gerakan besar individualisme.
Di bidang keagamaan, gerakan ini melahirkan reformasi; di bidang penalaran,gerakan ini melahirkan ilmu pengetahuan alam (IPA); dan di bidang hubungan masyarakat, gerakan ini melahirkan ilmu-ilmu sosial; sedangkan di bidang ekonomi gerakan ini melahirkan kapitalisme. Ideologi kapitalisme yang cenderung mencapai kemakmuran hanya untuk segelintir orang mendorong lahirnya ideologi atau paham sosialis yang menghendaki adanya kemakmuran bersama.


Dengan semboyan, "All Man are Brothers". Paham sosialisme berkembang.
Paham sosialisme menghendaki kemakmuran bersama, namun masih mengakui adanya hak-hak individu di sisi lain muncullah ideologi atau paham komunis yang lebih mementingkan kepentingan bersama, kepentingan negara daripada kepentingan individu.
Oleh karena itulah, berpangkal pada ajaran Marxis, tahun ini kemudian berkembang pesat. Banyak negara-negara di dunia yang menganut ideologi atau paham komunis.
Kapitalisme yang matang kemudian memunculkan imperialisme di kalangan negara-negara Barat dengan sasaran kawasan asia dan Afrika. Imperialisme dan kolonialisme mengakibatkan kemiskinan dan penderitaan di negara-negara yang dijajah (daerah koloni) kemudian mendorong lahirnya nasionalisme.

Nasionalisme di kawasan Asia Afrika yang dimotori oleh golongan intelektual (terpelajar) melahirkan munculnya organisasi modern yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan. Perjuangan nasional akhirnya melahirkan negara nasional yang kemudian mengembangkan paham demokrasi menjelang perang dunia II munculnya, negara fasis yang bergabung dalam kelompok poros, yakni Jerman, Itali, dan jepang yang berhadapan dengan kelompok sekutu hingga meletuslah Perang Dunia II.
Pasca Perang Dunia II, muncul negara-negara nasional yang pmenganut paham demokrasi. Di sisi lain, muncul perang Dingin yakni perang ideologi perang urat syaraf antara blok Barat dibawah komando Amerika Serikat dan blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet. Menjelang akhir abad ke-20, Runtulah Uni Soviet dan negara-negara komunis Eropa Timur yang menandai berakhirnya "Perang Dingin".

Sumber: Buku Sejarah Intelektual (Drs.Leo Agung S., M.Pd)

Mohon Maaf Jika ada Kesalahan dalam Penulisan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun