Mohon tunggu...
Ester Mia
Ester Mia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas siber asia

Universitas siber asia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peranan (Social Capital) dalam Sistem Ekonomi

3 Agustus 2021   16:10 Diperbarui: 3 Agustus 2021   16:18 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Nama: EsterMia

Pada prinsipnya, perdagangan adalah setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan dalam rangka penjualan dan atau pembelian barang, termasuk penawaran untuk menjual dan kegiatan lain yang berkenaan dengan pemindah tanganan barang dengan memperoleh imbalan. Aset dan perilaku bisnis juga di pengaruhi oleh keberadaan lembaga pasar formal (formal market institutions) seperti hukum dan aturan perdagangan, jasa penyidikan, asosiasi perdagangan dan sistem informasi. Aset yang dimiliki bersama-sama dengan faktor infrastruktur transportation, komunikasi, dan Jada pergudangan, secara langsung membentuk perilaku pedagang dalam kegiatan bisnis.

Dalam laporan World Bank (2006), ada bukti yang nyata bahwa perdangangan pada level makro dipengaruhi oleh modal social. Meskipun modal social paling umum hadir pada kegiatan ekonomi makro, namun modal social berimplikasi pada dampak dari perdangangan, migrasi, reformasi ekonomi, dan integrasi regional.

Dengan demikian, modal social dapat menjadi indentifikasi untuk mengukur kinerja ekonomi, Modal social sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi.

Selain pada system ekonomi modern, modal social juga eksis pada ekonomi tradisional. Ekonomi teradisional secara umum mempunyai karakter 'pasar', yang ditandai dengan transaksi pasar tradisional. Pasar tradisional harus diartikan secara luas, yang pertama dimana kita bisa mendapatkan barang dan jasa, dan yang kedua dimana kesepakatan Bersama menjadikan ekonomi berfungsi. Pasar ini merupakam bagian dari social budaya yang sudah mengakar secara kuat.

Dalam keadaan krisis yang dialami menjelang akhir abad ke-20, ekonomi pasar tradisional telah menunjukan ketahanannya. Ini merupakan bukti bahwa dalam keadaan krisis, masyarakat mampu menemukan akar-akar kekuatan modal social dari ekonomi tradisional. Pasar tradisional bertahan karena adanya modal social yang hidup di antara para pelakunya.

Dalam globalisasi ekonomi yang kita jalani dan hadapi sekarang ini, ekonomi pasar teradisional masih menjadi andalan system ekonomi kita. Ketahanan ekonomi yang bersumber pada ekonomi pasar tradisional tersebut harus dapat berintegrasi ke dalam ekonomi modern. mOdal social khas yang hidup di dalamnya harus dapat ditransformasi agar menjadi salah satu kekuatan bagi ekonomi modern.

Modal social dapat ditumbuhkan secara formal misalnya melalui penumbuhan asosiasi-asosiasi pedagang, untuk mengurangi dampak dari bisnis yang misalnya berbasiskan kesukuan, dan memfasilitasi komunikasi dan informasi yang baik.

Untuk mengembangkan modal social kata kuncinya adalah "waktu". Modal social yang dimiliki seorang pedagang meningkat degan semakin lama terlibat dalam perdanganganDalam laporan World Bank (2006), ada bukti yang nyata bahwa perdangangan pada level makro dipengaruhi oleh modal social. Meskipun modal social paling umum hadir pada kegiatan ekonomi makro, namun modal social berimplikasi pada dampak dari perdangangan, migrasi, reformasi ekonomi, dan integrasi regional. 

Dengan demikian, modal social dapat menjadi indentifikasi untuk mengukur kinerja ekonomi, Modal social sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi.

Selain pada system ekonomi modern, modal social juga eksis pada ekonomi tradisional. Ekonomi teradisional secara umum mempunyai karakter 'pasar', yang ditandai dengan transaksi pasar tradisional. Pasar tradisional harus diartikan secara luas, yang pertama dimana kita bisa mendapatkan barang dan jasa, dan yang kedua dimana kesepakatan Bersama menjadikan ekonomi berfungsi. Pasar ini merupakam bagian dari social budaya yang sudah mengakar secara kuat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun