Dina Esterina
Doktrin Tentang Kebebasan : " Apakah Kehendak Bebas Membuat Kita Sepenuhnya Bebas?"
Mengapa Konsep tentang Kebebasan itu ada?
Orang suka dengan konsep "bebas". Kenapa? Kenapa tidak? Kebebasan adalah hal yang dicari manusia dan diperjuangkan selama hidup di dunia. Kebebasan adalah natur manusia. Benarkah? Tidak sepenuhnya. Karenanya sebelum kita berprinsip aturan dibuat untuk dilanggar, mari kita telaah lebih lanjut.Â
Dalam konsep Yahudi-Kristen, kebebasan manusia adalah sebuah kata baru yang ditawarkan. Kebebasan adalah bentuk verba praktis dari kasih. Kebebasan manusia menggambarkan kesungguhan Allah mengadakan relasi dengan ciptaanNya. Ini menggambarkan betapa Dia sungguh-sungguh memberi kita ruang gerak untuk menjalankan tugas panggilan di dalam dunia. Jika, kita paham kenapa Allah memberinya dan untuk apa, tentu saja.
Konsep yang salah mengenai kebebasan tentu saja bukan menggiring pada kebaikan, malah kehancuran, karena kebablasan. Ini bukan mengaitkan dirinya sendiri pada otonomi manusia. Dalam majalah Harvard, dalam sebuah artikel bertajuk Two Steps to Free Will Craig Lambert mengupas pandangan seorang astronomi bernama Robert Doyle yang menyatakan bahwa kebebasan manusia bukan berarti membuat dia bebas membuat segala sesuatu sebebasnya sesuai keinginan dia. Kebebasan itu sendiri tak membebaskan kenyataan ke depan, karena merupakan sebuah kesempatan yang dilatarbelakangi oleh sebuah pemberian.Â
Ketidaksadaran akan hal ini menggiring kita pada pandangan Bapa Gereja Anselmus dari Canterbury, Thomas Aquinas, dan Don Skotus yang banyak bicara soal kebebasan. Bagaimana kuasa dan kemahatahuan Allah masih berfungsi di tengah kebebasan yang Dia beri kepada manusia?
Ada banyak orang mengidentikan kebebasan dengan kuasa. Seperti ilustrasi video Youtube Man manusia diberi akal budi tapi tak serta merta dapat mengartikannya sebagai sementara dan terbatas. Karenanya, kejahatan dan aksi brutal eksploitasi terjadi. Kuasa memang begitu menggiurkan dan selama kita hidup, kita selalu merasa punya kuasa melalui kebebasan kita.Â
Jadi, mari bedakan kuasa dengan kebebasan. Kebebasan tidak lantas menjadikan kita punya kuasa dalam merealisasikan segalanya. Beratus film tentang tokoh jahat yang berambisi menguasai dunia diceritakan, tapi diantaranya yang paling saya ingat adalah kutipan James Bond di film terbarunya, No Time to Die " Sepanjang dunia ini ada, tidak pernah ada yang berhasil menjadi Allah!". Kenapa? Karena kita memang bukan Dia.Â
Karena itu, kebebasan namanya, apa yang kita punya tak lantas membuat kita acak dan bisa mengacak-acak. Kita punya keterbatasan ruang gerak dalam ruang kemahatahuan Allah yang tak terselami. Lalu, jika memang ada limitasi, kenapa Dia memberi kita kebebasan? Ini juga pertanyaan menarik.Â
Determinasi (Penentuan Allah) dan Kebebasan kita