Mohon tunggu...
ESTER DWI MAYLIANA LESMONO
ESTER DWI MAYLIANA LESMONO Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menilik Pandemi Corona yang Tak Kunjung Usai

2 Januari 2021   17:02 Diperbarui: 2 Januari 2021   23:27 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ester Dwi Mayliana Lesmono - Mahasiswa Univeristas Katolik Soegijapranata Semarang

Tahun 2020 sudah dilalui dengan berbagai macam hal salah satunya yakni pandemi Covid-19. Kita tentunya sangat tidak asing dengan hal ini sejak kasus corona pertama di Indonesia tepatnya pada bulan Maret di Depok. Pada mulanya banyak orang yang merasa khawatir dan panik sampai ekstra waspada akan kebersihan. Hingga kini sudah 10 bulan lamanya diberlakukan berbagai aturan juga protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona di Indonesia agar segera berakhir. Namun, hingga saat ini kita sudah memasuki tahun baru 2021 dimana pandemi virus ini masih berlangsung dan tak kunjung berakhir. Pandemi corona seperti roller coaster yang kadang mengalami penurunan dan kadang mengalami penaikan pada kasusnya.

Pemerintah sudah mengeluarkan berbagai aturan dan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus ini. Menurut saya pribadi pemerintah sudah berusaha untuk memberikan arahan-arahan kepada masyarakat dengan berbagai macam cara. Mulai dari iklan-iklan di televisi, lalu penyuluhan mengenai pencegahan melalui media-media di internet, dan lainnya. Dari situ kita dapat mengetahui berbagai cara pencegahannya seperti mencuci tangan dengan enam langkah, jaga jarak dengan orang lain, untuk melakukan kegiatan di rumah saja, lalu agar selalu menjaga kebersihan dimanapun, dan cara-cara lainnya yang pasti sudah kita ketahui karena diinformasikan terus-menerus.

Pada awalnya justru masyarakat sangat patuh pada aturan yang ada bahkan berbondong-bondong untuk membeli berbagai alat kebersihan seperti sabun, hand sanitizer, masker, dan lainnya. Hingga banyak toko yang kehabisan barang-barang tersebut dan banyak orang yang akhirnya kesulitan dalam mencari produk-produk kebersihan. Masker pun sulit untuk dicari karena saat itu banyak orang yang memborong dan adanya pedagang-pedagang nakal yang menimbun masker untuk dijual dengan harga tinggi sampai para tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam menghadapi pandemi corona ini kesulitan untuk mendapat masker.

Dari peristiwa yang ada kita mengetahui bahwa awalnya masyarakat sangat berusaha mencegah penularan virus ini. Namun, sampai saat ini corona masih belum usai bahkan meningkat. Dapat dilihat dari data tiap bulannya pada bulan Maret ada 1.528 kasus terkonfirmasi, pada bulan April ada penambahan 8.590 kasus, Mei bertambah 16.355 kasus, Juni bertambah 29.912 kasus, Juli bertambah 51.991 kasus, Agustus bertambah 66.420 kasus , September bertambah 112.212 kasus, Oktober bertambah 123.080 kasus, November bertambah 127.795 kasus, Desember bertambah 205.315 kasus. Kasus corona di Indonesia terus meningkat pesat tiap bulannya.

Lalu, mengapa kasus corona di Indonesia tidak kunjung usai meski pemerintah sudah memberikan berbagai arahan, informasi, juga mengeluarkan protokol kesehatan yang ada. Menurut saya karena beberapa orang yang tidak konsisten dalam mencegah penularan, hanya pada awalnya saja berusaha untuk mencegah namun lama-kelamaan tidak menghiraukan protokol dan aturan-aturan yang ada. Oknum-oknum yang melanggar adalah orang yang egois dan tidak peduli dengan lingkungan juga orang disekitarnya. Melakukan aktivitas di luar rumah dengan alasan yang tidak jelas bahkan hanya karena bosan di rumah saja lalu berpergian dan menongkrong dengan teman-teman yang sudah jelas hal ini sangat tidak dianjurkan karena merupakan kegiatan berkumpul yang dapat meningkatkan kasus corona, bahkan adapula peristiwa dimana orang tidak percaya adanya corona dan bersikap cuek dengan tidak menggunakan masker, ada juga yang mengalami gejala-gejala penyakit corona tidak segera memeriksakan diri karena takut harus dikarantina dan malah berpergian yang akhirnya malah menyebarkan virus tersebut, juga munculnya berita bahwa vaksin corona mengandung chip yang sudah dikonfirmasi bahwa vaksin tersebut aman.

Peristiwa-peristiwa macam itulah yang membuat angka kasus corona tidak kunjung turun. Padahal ada orang-orang yang terpaksa bekerja atau melakukan kegiatan di luar rumah karena pekerjaan mereka yang mengharuskannya karena jika tidak mereka tidak bisa menafkai keluarga mereka sehingga mereka sangat rawan untuk terpapar virus. Para tenaga medis juga berusaha dalam menyembuhkan pasien-pasiennya bahkan sampai tertular virus ini dan ada juga yang akhirnya meninggal. Sudah sangat jelas bahwa tindakan-tindakan oknum yang tidak mengindahkan peraturan yang ada merugikan banyak pihak, tidak hanya dirinya sendiri yang rugi bila terpapar virus corona namun merugikan orang lain di sekitarnya pula.

Saat pandemi corona tidak kunjung usai justru oknum-oknum itulah yang mengeluh karena banyak kegiatan yang tidak dapat berjalan dengan baik atau karena tidak bisa berliburan dan malah menyalahkan pemerintah atau lainnya. Padahal dirinya sendirilah yang terus melanggar aturan dan tidak peduli dengan orang sekitar. Sementara itu, banyak orang yang berusaha untuk tetap berkegiatan di rumah dan terus berharap corona segera berakhir namun tidak kunjung usai akibat oknum-oknum tadi. Adapula orang-orang baik yang bahkan melakukan kegiatan sosial untuk membantu orang-orang yang kesulitan akibat pandemi ini, pemerintah juga membantu dengan dengan memberi bantuan sosial bagi masyarakat, kemudian memberi bantuan dana pra kerja, dan lainnya.

Setiap bagian masyarakat berusaha untuk melakukan perannya masing-masing dengan baik. Pemerintah yang terus menginformasikan mengenai corona, tenaga medis yang terus berjuang menyembuhkan para pasiennya, para tenaga pendidikan yang terus berusaha mengajar para muridnya, dan para pekerja yang terus bekerja agar perekonomian di Indonesia tetap berjalan, dan berbagai peran masyarakat lainnya yang terus berusaha menjalankan perannya dengan baik demi kepentingan bersama. Maka dari itu, kita perlu sadar bahwa tindakan-tindakan yang melanggar aturan merugikan banyak orang. Jika kita ingin pandemi ini segera berakhir dan bisa beraktivitas kembali seperti biasanya maka kita perlu menaati protokol yang ada dan berusaha menahan diri agar tetap di rumah. Kita harus menjalankan peran kita sebagai masyarakat yang baik dan patuh akan aturan yang ada, juga mengikuti anjuran-anjuran pemerintah jangan sampai kita menjadi oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan bersikap egois seperti kejadian-kejadian yang sudah terjadi. Bila ada gejala-gejala segera periksakan diri agar segera diobati jangan malah berpergian dan menularkan penyakit. Saat pandemi nanti akhrinya berakhir tetap jaga kebersihan dan pertahankan tindakan-tindakan yang baik agar tidak muncul masalah lainnya.

Data kasus yang terkonfirmasi bisa dilihat di : https://www.kompas.com/covid-19

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun