Aku menulis risauku dalam dentuman syukur
Aku yang diam, tertohok rangkaian kata yang melagukan diri
Tidak dengarkah kau seberapa keras ratap lara para pelatuk ?
Tidak lihatkah kau seberapa enggan esok menyambut ?
Mungkinkah malaikat merapal namaku dalam sehelai kertas?
Mungkinkah semesta menitik simpati dalam semalam?
Ada bisik bisu menidurkanku yang beralas kardus
Ada gemuruh tak berirama yang membangunkanku lebih pagi dari mentari
Mengapa aku marah?
Mengapa aku kesal?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!