Mohon tunggu...
Ester Arlin K
Ester Arlin K Mohon Tunggu... -

Akun kompasiana baru. Akun lama "Ester Arlin" tidak dapat digunakan karena masalah login yang susah/error.

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Social Media Journalism pada Akun Instagram @kumparancom

8 Oktober 2018   20:47 Diperbarui: 9 Oktober 2018   20:57 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
@kumparancom 9/10/2018

Kehadiran internet sangat memberikan dampak bagi kehidupan masyarakat, seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi membuat dunia serasa tanpa batas. Sehingga, masyarakat sekarang memiliki banyak pilihan platforms untuk mengakses informasi.

Berita yang diproduksi oleh suatu perusahaan media secara online, sangat berbeda dengan versi cetak. Salah satu perbedaannya adalah dalam hal pengelolaannya, yang mana dalam media daring manajemen redaksi dan model bisnisnya diperkirakan akan selalu dinamis, tidak ada resep khusus yang berlaku secara universal dan tetap. Hal itu sangat berbeda dengan model bisnis cetak yang sudah mapan dan berjalan cukup lama (Wendratama, Engelbertus. 2017: 2). 

Karena pengelolaan yang bersifat dinamis, jurnalis diharapkan untuk terus berkembang dalam pemanfaatan media daring. Pemanfaatan media daring yang bisa dikatakan berhasil adalah ketika jurnalis mampu memanfaatkan internet semaksimal mungkin secara terus-menerus, untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan publik seputar informasi yang disampaikan (Wendratama, Engelbertus. 2017: 4).

Terdapat beberapa penelitian yang menjelaskan bahwa memang kehadiran media daring saat ini menjadi sangat dominan di kehidupan bermasyarakat. Baik itu media daring yang ada di situs web, media sosial atau fitur-fitur lainnya yang menggunakan sambungan internet. 

Penelitian pertama yaitu tentang perusahaan media asal Inggris yang bekerja sama dengan Hootsuite telah melakukan penelitian tentang masyarakat pengguna internet. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa masyarakat Indonesia rata-rata mengakses internet 3 jam 23 menit dalam sehari. Laporan berjudul " Essential Insights Into Internet, Social Media, Mobile, E-commerce, Use Around The World" yang diterbitkan pada 30 Januari 2018 tersebut juga menjelaskan dari jumlah total penduduk Indonesia 265,4 Juta, sekitar 130 juta adalah pengguna aktif media sosial dengan penetrasi 49 persen (Kompas.com, Pertiwi. 2018).

Selain itu, berdasarkan dari Pew Research Center's Project for Excellent in Journalism (2012) menjelaskan bahwa lebih dari 40 persen pria memperoleh berita harian melalui smartphone/ tablet, dibandingkan dengan 30 persen perempuan. Di komputer tablet secara spesifik dijelaskan bahwa pria mengunjungi aplikasi berita dan menonton berita berupa video online daripada wanita. Wanita, di sisi lain lebih mungkin daripada laki-laki untuk menggunakan jejaring sosial sebagai cara untuk mendapatkan berita (Hill & Lashmar. 2014:13).

Beberapa data tersebut menjadi bukti bahwa era sekarang masyarakat sudah mengalami perubahaan dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka. Mereka tidak hanya menggunakan beberapa media konvensional lagi seperti televisi, radio, koran majalah dsb, melainkan mereka sekarang lebih suka menggunakan gadget yang mereka miliki. Terlebih, akses internet dapat dengan mudah dimanfaatkan oleh semua kalangan masyarakat baik itu anak-anak, remaja maupun orang tua. Inilah tantangan atau bahkan tuntutan bagi para jurnalis tentang bagaimana menyampaikan konten yang bagus, atau berita kepada masyarakat. 

Tanpa adanya inovasi yang menarik dalam penyebaran informasi, maka bisa saja perusahaan media tersebut akan kehilangan para consumer berita. Mempertahankan khalayak untuk setia membaca berita, perusahaan harus melakukan terobosan baru dalam pengemasan berita. Selain isi berita yang menarik, tampilan berita juga harus diperhatikan khususnya berita yang disebarkan di media sosial. Pengemasan berita biasanya dikerjakan oleh editor dan sebagai editor dalam mengedit berita perlu memperhatikan istilah you write with your heart, you edit with your brain. Upaya tersebut digunakan agar berita yang disajikan dapat menarik untuk dibaca (Ishwara. 2005: 95). 

@kumparancom

Di Indonesia sendiri memiliki beberapa perusahaan media yang telah menggunakan media sosial salah satunya instagram sebagai tempat penyebaran berita. Namun, di instagram terdapat beberapa format yang membatasi dalam penyampaian informasi, seperti contoh durasi video maksimal 1 menit, kualitas foto tidak dapat terlalu besar, dsb. 

Salah satu perusahaan media yang saya analisis adalah Kumparancom, yang telah menggunakan media sosial instagram sebagai tempat penyebaran berita. Kenapa saya memilih @kumparancom? karena menurut saya perusahaan media tersebut, memiliki visualisasi yang variatif dalam penyampaian berita di akun media sosial instagramnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun