Mohon tunggu...
Esta AnestaSyah
Esta AnestaSyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Esta Anesta Syah

doing better

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Media WhatsApp sebagai Sarana Proses Pembelajaran di Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19

15 Maret 2021   12:32 Diperbarui: 15 Maret 2021   12:38 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh negara memberikan dampak diberbagai aspek kehidupan. Aspek kehidupan yang terkena dampak pandemi Covid-19 yaitu di bidang pendidikan. Upaya mengurangi angka penyebaran Covid-19 dan agar kegiatan pendidikan dapat berjalan seperti biasanya maka pemerintah melakukan kebijakan dalam sistem pendidikan dilakukan secara online atau sistem dalam jaringan (daring) sejak bulan Maret 2020. Berbagai media yang pada akhirnya diterapkan oleh tenaga pendidik untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh. Media pembelajaran jarak jauh tersebut tidak dapat dihindari dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Media pembelajaran tersebut diantaranya aplikasi SPOT, SPADA, aplikasi google meet, aplikasi zoom, google classroom, youtube, televisi, maupun media sosial whatsapp. Semua media tersebut dihasilkan dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju.

Sistem pembelajaran jarak jauh dilaksanakan oleh peserta didik dan tenaga pendidik dengan melakukan kegiatan di rumah. Dengan pembelajaran tersebut dapat mempermudah para orang tua untuk melakukan monitoring anak-anaknya. Pembelajaran jarak jauh menuntut kreativitas baik dari tenaga pendidik maupun peserta didik. Sebagai contoh tidak sedikit tenaga pendidik membuat materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk video-video pembelajaran. Selain itu, tidak jarang pula pesera didik yang mendapatkan penugasan pembuatan video pembelajaran yang menarik.

Kondisi pandemi saat ini menuntut pendidik dalam hal ini adalah guru untuk berinovasi
menggubah pola pembelajaran tatap muka menjadi pola pembelajaran tanpa tatap muka.  Terdapat model pembelajaran lain yang bisa digunakan oleh tenaga pengajar sebagai media penyampaian ilmu pengetahuan, yaitu pembelajaran daring dan pembelajaran campuran (kombinasi dari dua metode pembelajaran yaitu tatap muka dan pembelajaran daring). Metode pembelajaran daring tidak menuntut siswa untuk hadir di kelas. Siswa dapat mengakses pembelajaran melalui media internet.

Berikut merupakan pemanfaatan teknologi pada era digital yaitu penerapan metode pembelajaran daring menggunakan whatsapp sebagai sarana pembelajaran di sekolah dasar yang paling mudah dipahami dalam penggunaannya oleh guru, siswa ataupun orang tua  murid. Guru-guru Sekolah dasar melaksanakan program pembelajaran selain menggunakan chat whatsapp group pun melaksanakan proses pembelajran dengan video call untuk mengetahui perkembangan siswa-siswinya.

Menunjukan bahwa proses belajaran mengajar menggunakan whatsapp pun menjadi alternatif media pembelajaran daring dapat dilakukan dengan video call dalam memberikan materi belajar tersebut dapat dimanfaatkan siswa dengan melihat atau membaca sehingga dapat memantau perkembangan belajar siswa, setiap guru memiliki grup kelas yang digunakan untuk melaksanakan dan memantau pembelajaran daring.

Guru-guru menggunakan fasilitas WA atau sering dikenal dengan WhatsApps, dimana guru membuat WhatsApps group sehingga semua siswa dapat terlibat dalam grup. Tugas-tugas diberikan melalui WhatsApps. Bahkan jika memang siswa masih belum memahami maka guru juga akan menambahkan dengan mengirimkan video ataupun melakukan WhatsApps Video Call dengan siswa. Penggumpulan tugaspun lebih memudahkan siswa melalui pesan WhatsApps. Tugas dapat juga dikirim lewat WhatsApps dan biasanya siswa memfoto tugas tersebut dan mengirimkan pada guru. Bahkan video tutorial yang dibuat oleh guru banyak juga yang diunggah lewat WhatsApps. Selanjutnya siswa mengunduh materi dan mempelajari materi dari guru. Model pembelajaran yang dilakukan guru adalah dengan mengirimkan video dengan menggunakan WhatsApps group.

Bentuk video pembelajaran yang umum dikirim lewat WhatsApps group kelas berisi sapaan kepada siswa dan dilanjutkan dengan menjelaskan materi pelajaran dan tugas yang akan dikerjakan pada hari itu. Selanjutnya tugas yang diberikan dapat dikirimkan dalam bentuk video, Lembar Kerja Siswa (LKS). Cara siswa mengerjakan tugas adalah dengan mengerjakan tugas secara manual dengan cara menulis di buku kemudian foto hasil tugas dikirim lewat chat WhatsApps. Dalam upaya memantapkan penilaian maka guru juga menambahkan tugas dalam bentuk Google Form. Pemanfaatan WhatsApps digunakan guru sebagai sarana untuk mengumpulkan tugas.

Alasan guru memilih menggunakan WA adalah lebih praktis, lebih mudah dipahami anak, lebih efektif kerena tidak membutuhkan banyak quota dalam proses pembelajaran. Alasan lain adalah lebih mudah dan semua orang tua wali murid dapat menggunakannya dan bukan hal yang asing. Saat ini WA lebih mudah dan dapat dijangkau banyak kalangan. Kelebihan dalam penggunaan WA adalah lebih mudah dalam mengoperasikannya dan lebih mudah dalam pengiriman soal dan materi. Jikapun ingin melakukan pertemuan secara virtual maka guru dapat langung menggunakan fitur WA Video Call. WA bersifat sederhana, efektif dan juga efisien dalam penggunaannya.

Selain pembelajaran daring dengan menggunakan Whatsapp, portal rumah belajar yang disediakan oleh kemendikbud melalui siaran televisi seperti PJJ (pembelajaran jarak jauh) sebagai sara pembelajran daring pun guru juga meminta siswa untuk senantiasa memanfaatkan portal tersebut.Proses belajar mengajar di sekolah dasar yang terjadi secara daring pada masa pademi Covid-19 menjadi hal yang baru dan menantang bagi kalangan guru yang harus siap untuk melek teknologi di era digital ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun