Mohon tunggu...
Essa Ratih  Komalasari
Essa Ratih Komalasari Mohon Tunggu... Guru - staff pengajar dalam satuan pendidikan

staff pengajar yang suka nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kosong

13 Desember 2020   17:00 Diperbarui: 13 Desember 2020   17:07 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siang terik nan berdebu

Fatamorgana menembus cakrawala

Pandangan mata silau kala tengadah ke angkasa

Deru dan degap hentakkan kaki tersulur

Tanpa henti,tanpa lelah

Estafet raga pun tak terjeda

Terbawa suasana hiruk pikuk kota

Lalu lalang jiwa mengisi hamparan ruang kosong

Semua aktifitas terangkum syahdu nan membiru

Tak memandang batas social dan kemanusiaan

Berpadu indah menyatu tanpa beda tanpa batas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun