Mohon tunggu...
Esra K. Sembiring
Esra K. Sembiring Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS

"Dalam Dunia Yang Penuh Kekhawatiran, Jadilah Pejuang"

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menikmati Dinamika Suksesi Demokrasi yang Sejuk, Santun, dan Wajar, Mungkinkah?

12 Maret 2019   17:48 Diperbarui: 12 Maret 2019   18:26 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Indonesia harus dibantu  agar mau dan mampu berpolitik secara sejuk, secara santun dan wajar saja, jangan lagi mau dipolitisir dan didramatisir seolah-olah negara ini  sedang menuju menjadi negara gagal. Memangnya siapa "manusia"  nya yang berani mendahului Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga berani mengklaim dunia akan kiamat bila calon yang didukungnya ternyata tidak terpilih ?.  pasti dan jelas  tidak ada oknum yang berani mengacungkan tangan dan menunjuk hidungnya sendiri. 

Karena itu mari semua bersikap santun dan wajar saja. Jangan sampai pemilu 17 april ini dilihat hanya jadi arena pertarungan partai politik untuk menguasai pemerintahan sehingga calon-calon yang nantinya terpilih akan mementingkan partai politiknya sendiri, bukan kepentingan rakyat. Intinya, jangan mau energy bangsa ini dihabiskan dengan berkonflik tentang pemilu. Kepentingan menjaga eksistensi dan keutuhan bangsa  Indonesia yang majemuk ini  jauh lebih penting daripada memperebutkan kekuasaan, apalagi bila konfliknya itu sampai berlarut-larut dan menciptakan konflik berkepanjangan hingga "dendam kesumat" diantara anak bangsa. 

Apakah kita semua menyadari bahwa fanatisme sempit kepada calon pemimpin "pilihannya" secara berlebihan harus dihindari karena cenderung menimbulkan radikalisme, dan pasti tidak menguntungkan bagi "nation building" bangsa Indonesia yang majemuk ini. Akhirnya, sebuah pernyataan  dan pertanyaan pamungkas yang harus dijawab, "Maukah semua pihak yang berkompetisi saat ini bersaing dengan cara yang sejuk secara santun dan wajar "?. Masyarakat juga lah sebagai pemilik kedaulatan Negara ini yang akan menilai dan memutuskan pilihan terbaiknya pada 17 april nanti. Tidak perlu diperdebatkan lagi, Pemilu berkualitas hanya mungkin terjadi bila pemilihnya sudah cerdas, karena tidak mungkin orang cerdas tidak berkualitas. Semoga logis.

Esra Kriahanta Sembiring, S.IP, M.AP, M.Tr (Han), Direktur IDW, Indonesia Democracy Watch

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun