Mohon tunggu...
Esra K. Sembiring
Esra K. Sembiring Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS

"Dalam Dunia Yang Penuh Kekhawatiran, Jadilah Pejuang"

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mahakarya Demokrasi Indonesia

7 Februari 2019   11:53 Diperbarui: 7 Februari 2019   11:56 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Realitas strategi propaganda politik yang terjadi di belahan negara lain dunia ini layak dijadikan bahan pelajaran bernegara  bagi semua pakar dan individu politik secara terbuka dan tanpa batas.  

Karena materi positif maupun negatif yang sudah terjadi pada pilpres di negara lain dapat ditarik menjadi  pelajaran yang berharga bagi proses demokrasi nasional.  

Jangan sampai negara Indonesia tercinta ini harus mengalami teknis kegagalan yang sama yang dialami negara lain padahal seharusnya  dapat dihindari, karena memang sudah dipahami sumber permasalahan terjadinya. Harus bisa diantisipasi dan dicegah sebelum benar-benar terjadi. Hal inilah yang menjadi kewajiban dan tanggungjawab bersama seluruh warga Negara Indonesia tanpa terkecuali. Apapun pilihan politiknya.

Penutup

Proses suksesi di Indonesia 2019 dari awal hingga akhir dengan demikian harus kita kawal bersama agar sukses terlaksana dengan aman, berkualitas dan bermartabat sehingga layak menjadi salah satu mahakarya demokrasi terbaik bangsa ini. 

Bila sudah dikawal dan dijaga bersama dengan adil dan transparan maka siapapun yang terpilih nanti harus diterima oleh semua pihak dengan jiwa yang besar.  

Presiden dan wakil presiden yang legal terpilih nanti tidak boleh lupa pada janji-janj dan visi misi nya serta harus tetap menghormati serta merangkul akrab calon presiden lainnya. 

Dengan demikian rekonsiliasi nasional pasti segera terwujud dan tidak akan ada pertikaian antar kekuatan politik atau hoaks lagi.  Semua pihak dituntut harus mau dan bisa menempatkan kepentingan nasional diatas kepentingan politiknya.

Bersediakah  semua tim sukses calon presiden untuk sadar ikhlas dan mengutamakan akal sehat terbaiknya dalam berkompetisi "merayu" masyarakat untuk memilih capresnya, sepakat tidak menggunakan sentimen / isu sensitif seperti agama, suku, budaya, ras dan isu primordialis lainnya dalam berkampanye, serta tidak membuka celah sekecil apapun bagi masuknya campur tangan intervensi pihak asing pada proses demokrasi ini.  Pertanyaan yang memang sulit dan layak dipolemikkan,  Namun harus dijawab dan harus bersedia. Demi Indonesia !.

Esra Kriahanta Sembiring, S.IP,M.AP,M.Tr (Han), Alumnus Ilmu Pemerintahan Fisipol UGM, STIA LAN RI dan UNHAN

Peneliti IDW (Indonesia Democracy Watch)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun