Mohon tunggu...
Esmeralda Ivana
Esmeralda Ivana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

fakultas hukum

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kecemasan dalam Masa Pandemi dan Cara Mengatasinya

27 Desember 2020   16:02 Diperbarui: 28 Desember 2020   12:02 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 merupakan masa yang kelam bagi sebagian besar orang, baik karyawan, pemilik perusahaan, ibu rumah tangga, pelajar, bahkan anak-anak. Berbagai kecemasan timbul akibat pandemi ini, cemas karena kesehatan, cemas karena ekonomi yang semakin memburuk, bahkan anak-anakpun mengalami kecemasan karena tidak terbiasa belajar di rumah. Kecemasan-kecemasan tersebut merupakan hal yang wajar dialami oleh setiap manusia karena rasa cemas atau anxiety adalah emosi bawaan dari otak manusia.

Bagaimana kecemasan timbul?

Perlu kita ketahui bahwa kecemasan atau anxiety adalah bentuk antisipasi otak terhadap bahaya terdekat. Beginilah cara kerja otak manusia terhadap kecemasan: 

  • Manusia purba kelaparan (cemas)> mereka mencari makanan> makan pada saat itu juga>masalah terselesaikan. 
  • Rusa diikuti singa> rusa merasa terancam (cemas)> rusa lari dan mencari tempat bersembunyi> rusa tenang.

Kejadian-kejadian diatas merupakan bentuk adaptasi otak terhadap situasi terkini.  Otak manusia sesungguhnya didesain untuk  berhadapan dengan permasalahan yang terjadi saat ini atau yang akan segera terjadi, bukan masa depan. Jadi kecemasan sesungguhnya memang diperlukan agar manusia dapat bertahan hidup, tetapi kecemasan yang berlangsung dalam jangka waktu lama akan menjadi sesuatu yang merusak.

Kita hidup dalam era modern dimana sebagian besar kegiatan yang kita lakukan saat ini adalah untuk masa depan. Karyawan bekerja keras untuk mendapatkan gaji di akhir bulan, investor menanam saham untuk mendapatkan hasil yang diinginkan ditahun-tahun berikutnya, mahasiswa belajar dengan giat untuk mendapat gelar pada akhir studi, orang tua menyekolahkan anaknya agar dapat berhasil dikemudian hari. Hal-hal yang kita kerjakan sekarang baru akan membuahkan hasil di kemudian hari, inilah akar dari kecemasan manusia modern. Kita tidak dapat merasakan dampak dari apa yang kita lakukan sekarang dan kita selalu menerka-nerka kehidupan kita dimasa depan.

Manusia pada zaman dahulu belum merasakan kecemasan yang kita rasakan, yaitu kecemasan jangka panjang. Sama seperti binatang, manusia zaman dahulu melakukan suatu pekerjaan untuk mendapat hasil saat itu juga. Dahulu manusia hanya diperhadapkan dengan permasalahan jangka pendek, sekarang kita harus benar-benar memikirkan masa depan. Ditambah pandemi yang terjadi secara tidak terduga, manusia menjadi lebih tertekan lagi dalam menjalani kehidupan. Otak manusia dari dulu sampai sekarang masih sama, sedangkan dalam 100 tahun belakangan ini banyak sekali perubahan yang terjadi. Belum berkembangnya otak dan perubahan lingkungan yang signifikan membuat manusia tidak sanggup beradaptasi dan menyebabkan manusia stress dan cemas berlebih. 

Cara mengatasi kecemasan dimasa pandemi

Ketidakpastian hidup dalam masa sulit seperti ini adalah faktor utama terjadinya kecemasan. Tidak ada kepastian untuk selalu memiliki uang yang cukup selama pandemi, tidak ada garansi yang menjamin anak berhasil dimasa depan, dan lain-lain. Maka ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi ketidakpastian, yakni:

  1. Mengantisipasi kekhawatiran dengan pengukuran

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dimasa depan. Kita tidak bisa mengetahui apakah kita akan mendapat pekerjaan setelah kuliah, tetapi kita dapat memperkirakan apa saja yang dibutuhkan untuk mendapat pekerjaan dan mempersiapkannya dari sekarang. Kita tidak tahu apakah gaji kita cukup untuk masa pensiun, tetapi kita dapat menghitung uang yang kita simpan saat ini dan membuat skala prioritas. Kita tidak bisa memprediksi kesuksesan anak, tetapi kita dapat menyusun jam belajar anak dan berperan langsung dalam kehidupan studinya saat ini.

Dengan mengukur segala sesuatu, kita akan mendapat gambaran dari ketidakpastian. Praktik ini tidak secara langsung memberi kepastian untuk masa depan, tetapi kita disuguhkan pandangan untuk masa depan.

2. Mengalihkan kekhawatiran

Langkah kedua yang dapat kita lakukan adalah dengan mengalihkan kekhawatiran jangka panjang menjadi kegiatan sehari-hari yang akan memecahkan masalah dimasa depan, contohnya: 

  • Daripada terlalu khawatir dengan bentuk tubuh selesai pandemi, lebih baik mulai berolahraga ringan setiap hari.
  • Daripada mengkhawatirkan keuangan dihari tua, lebih baik mulai melakukan investasi kecil-kecilan saat ini.
  • Daripada khawatir tentang masa depan anak, lebih baik menjadi sahabat anak dan bertukar pikiran dengan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun