Figur terpenting dari desainer-desainer yang lahir pada masa itu adalah Rose Bertin (Marie-Jeanne Bertin, 1747-1813). Berkat dialah dunia mode Prancis banyak mengalami kemajuan yang sangat berarti. Toko mode yang dibukanya di Jalan Saint-Honore (Paris) menjadi pusat mode di seluruh Eropa. Paris pun semakin menjadi terkenal dalam dunia mode.
Pada abad ke-20 lahir tokoh besar lain dalam dunia mode di Paris: Paul Poiret (1879-1944). Kegeniusannya dalam membuat desain pakaian begitu memukau, sehingga ia dijuluki Piccaso-nya dunia mode.Â
Ia menghidupkan kembali gaya imperial yang populer di Prancis pada masa Napoleon Bonaparte. Karya-karyanya banyak memengaruhi desainer-desainer ternama, seperti Coco Chanel. Karena kepiawaiannya dalam dunia mode, Paul Poiret "diangkat" menjadi King of Fashion.Â
Setelah Paul Poiret, lahir sederetan desainer Prancis (berpusat di Paris) berkaliber dunia dan Paris terus menjadi ikon mode dunia. Siapa yang tak tertarik untuk mengikuti mode Prancis, terutama Paris?
Sekarang pertanyaannya adalah apakah penduduk Paris, khususnya para wanita, memiliki kekhasan dalam berpakaian, terutama pakaian sehari-hari, yang membedakannya dengan style di kota-kota lain di Prancis? Seperti apa fashion a la parisienne sehari-harinya?
Sampai sekarang, bagi orang Prancis tampil chic itu penting, terlebih-lebih bagi penduduk Paris. Namun, itu tidak berarti bahwa penampilan penduduk Paris lebih chic dibanding dengan penduduk kota-kota lainnya di Prancis.Â
Hal yang mungkin (memang) membedakan antara Paris dan kota-kota lainnya di Prancis adalah bahwa di Paris seperti ada semacam "kode dalam berpakaian" yang dipatuhi mayoritas penduduknya. Ini terlihat sangat jelas pada pakaian sehari-hari para wanita di sana.Â
Berikut ini adalah catatan-catatan penting mengenai pola pakaian mereka sehari-hari.
Pertama, two pieces. Pada umumnya mereka mengenakan dua potong pakaian: atasan dan rok atau celana panjang. Atasan selalu dimasukkan ke dalam rok atau celana panjang.Â
Pada musim panas mereka cenderung memakai pakaian terusan, tetapi (karena Paris selalu hujan) mereka selalu membawa sweater (umumnya yang berkancing depan) atau light jacket. Selendang penutup leher juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam pola pakaian mereka.