Mohon tunggu...
Evi Siregar
Evi Siregar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen-peneliti

Bekerja di sebuah universitas negeri di Mexico City.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bagaimana Evo Morales Akhirnya Terpaksa Mengundurkan Diri?

12 November 2019   13:17 Diperbarui: 13 November 2019   07:52 1605
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Evo Morales saat menghadiri hari ulang tahun kemerdekaan ke-193 Bolivia pada Senin (6/8/2018). Dalam acara itu Morales mengenakan medali dan selempang kepresidenan. Foto: AFP/JOSE LIRAUZE via KOMPAS.com

Berbagai tuduhan berlalu lalang ke sana ke mari. Ada yang mengatakan bahwa pada putaran pertama Evo Morales tidak mendapatkan suara yang cukup.

Akan tetapi, kemudian Evo Morales dinyatakan menang. OEA akhirnya meminta untuk dilakukan pemilu ulang. Evo Moralespun menerima permintaan tersebut dan dilakukan pemilu ulang.

Sementara itu, tiba-tiba Mahkamah Agung Bolivia mengumumkan bahwa telah terjadi kecurangan yang dilakukan oleh komisi pemilu. Berita ini membuat rakyat menjadi marah dan mulai tidak mempercayai Evo Morales, sehingga tak lama kemudian muncullah permintaan agar Evo Morales mengundurkan diri.

Pascaberita itu polarisasi semakin besar, dan benturan tak dapat dibendung sehingga untuk meredakan konflik tersebut militer (yang didukung oleh partai-partai beraliran kanan) meminta Evo Morales untuk mengundurkan diri.

Apakah telah terjadi kudeta di Bolivia? Luis Fleischman menganggap bahwa apa yang terjadi di Bolivia bukanlah sebuah kudeta. Evo Morales mengundurkan diri itu benar, tetapi bukan karena sebuah kudeta.

Sebenarnya sampai hari ini belum jelas apa yang sebenarnya telah terjadi di Bolivia. Apakah ini sebuah kudeta atau bukan, sebab militer hanya mengatakan bahwa Evo Morales sebaiknya mengundurkan diri, dengan demikian situasi dapat diatasi.

Mungkin kita baru bisa melihat dengan jelas beberapa hari lagi. Namun, jelas sekali bahwa partai kanan memanfaatkan kesempatan untuk menyingkirkan Evo Moreles dari kancah politik di Bolivia. Mereka memanfaatkan konflik yang pecah sejak sidang MK.

Mungkin ada benarnya pendapat Leonardo Mindez, seandainya Evo Morales lebih bijak dan tak terbuai dengan kekuasaan yang dimilikinya, dia akan selalu dikenang dan dihormati oleh rakyat Bolivia. Namun, apa boleh buat, nasi sudah menjadi bubur.

Oleh karena keadaan yang tidak aman, Evo Morales mungkin terpaksa harus keluar dari Bolivia. Ke mana? Paling tidak sudah ada satu alternatif: ke Meksiko.

Menteri Luar Negeri Meksiko sudah menyampaikan solidaritasnya kepada Evo Morales untuk memberikan suaka politik. Mengapa? Meksiko ingin memperlihatkan kepada dunia sebagai sebuah negara yang terbuka. Dan itu sangat penting bagi politik luar negeri Meksiko.

Lalu apa yang akan terjadi di Bolivia setelah Evo Morales mengundurkan diri? Harus ada pemilihan presiden yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun