Mohon tunggu...
Esang Suspranggono
Esang Suspranggono Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Si Jhonny yang berusaha menepati Janjinya. Berharap kisahnya bisa menginspirasi bagi lainnya. Masih belajar mencintai kopi, dan berkeyakinan suatu saat akan dapat kontrak untuk menulis tentang museum di berbagai negara.ig@janjijhonny

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Negeri Dongen Jagongan Wagen

8 Juli 2013   23:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:49 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

...Seperti dalam cerita dongeng dimana kita dibawa ke dalam sebuah dunia yang indah, menarik, tertawa serta mengasyikan. Seperti kembali ke dunia anak – anak dimana kita kembali bermain , bercanda serta bahagia. Seperti itulah yang tergambar di dunia Jagongan Wagen Minggu (7/7)......

[caption id="attachment_253696" align="aligncenter" width="300" caption="suasana tempat acara Jagongan Wagen"][/caption] Sebuah sapaan yang hangat dari para pekerja seni menyambut setiap pengunjung yang datang.  Dan salah satu ciri khas JW adalah suguhan wedang jahe yang tidak pernah luput setiap bulannya. Sedikit berbau membingungkan ketika melihat tema yang dibawakan malam ini  “Pertemuan Pertama” . Namun teka – itu terjawab sudah dengan aksi panggung para seniman. Kolaborasi antara gerak tubuh, gerak musik, serta seni rupa membuat para pengungjung merasa tidak di bumi semestinya. Mengembalikan ke sebuah masa indah dimana kesenian tradisional kita masih kental terjadi.

Wonderland Jagongan Wagen

....Mungkin tidak seluas Disney Land atau tempat hiburan lain namun disini saya melihat banyak sekali senyum bahagia pengunjung terutama anak – anak kecil ketika melihat semua hasil karya ini.... [caption id="attachment_253697" align="aligncenter" width="300" caption="pengunjung yang menyaksikan pameran seni rupa"]

1373301009723041360
1373301009723041360
[/caption] [caption id="attachment_253698" align="aligncenter" width="300" caption="antusias pengunjung yang hangat terhadap pameran seni rupa"]
13733011131038316752
13733011131038316752
[/caption]

Sebelum awal pertunjukan para pengunjung digiring ke dalam sebuah ruangan pameran seni rupa. Saya pikir saya akan melihat banyak patung dengan beragam gaya, banyak lukisan dengan beragam aliran namun semua itu salah. Saya melihat sesuatu yang saya menyebutnya sebagai dunia dongeng. Bagaimana tidak ? di tempat Padepokan Seni Bagong Kussudiarja  kami para pengunjung dibuat kagum dengan hasil seni rupa para seniman dan pertunjukan seni yang dahsyat. Semua benda hasil ciptaan para seniman ini seakan berdongeng tentang budaya yang hilang pada masa kini.

Bukan tentang roller coster, bukan pula tentang mainan modern yang ada di kebanyakan tempat hiburan keluarga , melainkan hanya benda – benda yang ada di sekitar kita. Itulah yang membuat saya semakin terkagum dengan hasil karya para seniman ini. Ruangan pameran Bagong Kussudiardja yang biasanya menampilkan karya lukis disulap menjadi sebuah dunia dongeng. Mainan – mainan yang terbuat dari kayu, senar, roda bekas serta benda – benda yang menurut kita tidak begitu berarti menjadi hal yang menakjubkan. Banyak sekali pengunjung yang terkagum dan mencoba memainkan semua hasil karya para seniman .

[caption id="attachment_253699" align="aligncenter" width="300" caption="para pengunjung yang mencoba memainkan benda hasil karya para seniman"]

13733012371137944079
13733012371137944079
[/caption] [caption id="attachment_253700" align="aligncenter" width="300" caption="beragam benda pameran yang dapat dimainkan oleh para pengunjung"]
13733013881378241082
13733013881378241082
[/caption]

“Kok bisa ya jadi seperti ini ? Kok kepikiran untuk membuat seperti ini ya?” pertanyaan – pertanyaan itu selalu muncul di pikiran saya ketika melihat pameran seni rupa malam itu. Jujur saja saya hanya bisa cengar cengir melihat semua benda di rungan tersebut. Bagaimana tidak semua yang ada di ruangan pameran adalah benda – benda yang membutuhkan ide yang sangat kreatif. Memang terlihat hanya benda yang terbuat dari kayu namun cara dan hasil kerja itulah yang membuat saya kagum.  Tidak hanya anak – anak yang bermain dalam ruangan tersebut, banyak sekali orang dewasa yang bermain dengan semua benda pameran.

Bagi anda yang penasaran dengan pameran seni rupa anda dapat mengunjunginya di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja Desa Kembaran Kecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta hingga tanggal 7 September, mulai dari pukul 10.00 WIB – 16.00 WIB.

Pertunjukan Dimulai

.....“Buah mangga buah kedondong, mohon kebawah dong”...seru salah satu panitia mengajak para penonton untuk berpindah ke area pertunjukan seni....

[caption id="attachment_253701" align="aligncenter" width="300" caption="aksi bocah - bocah cilik yang turut meramaikan Jagongan Wagen edisi Juli 2013"]

13733015101722573393
13733015101722573393
[/caption]

Kurang lebih satu jam kami dibuat kagum dengan pertunjukan  seni rupa, kini saatnya kami menikmati pertunjukan seni lainnya. Acara dibuka dengan beberapa anak kecil bermain permainan tradisional seperti dakon, kemudian disambung dengan kumpulan bocah laki – laki yang memainkan kenthongan. Beberapa saat kemudian datang lagi kawanan bocah – bocah dengan mengendarai sepeda roda satu dan akhirnya keluarlah semua kawanan bocah – bocah ini.

Semua permainan yang dimainkan anak – anak tersebut membawa para pengunjung kembali ke masa lalu. Dimana pada jaman itu permainan yang ada ya seperti bermain dakon, ular naga panjangnya, bermain kenthongan dan sebagainya. Penampilan para bocah – bocah boleh dibilang luar biasa. Mereka tidak canggung dengan banyaknya mata yang menyaksikan. Hal yang semakin membuat lucu penampilan mereka adalah suara aba – aba dari teman sebelahnya.

[caption id="attachment_253702" align="aligncenter" width="300" caption="aksi bocah - bocah cilik dalam Jagongan Wagen Juli 2013"]

13733016362106714173
13733016362106714173
[/caption] [caption id="attachment_253704" align="aligncenter" width="300" caption="aksi para seniman dalam Jagongan Wagen edisi Juli 2013 Pertemuan Pertama"]
1373301843898365041
1373301843898365041
[/caption]

Setelah anak – anak menghibur para penonton, kini giliran para senior beraksi.  Masih kental dengan nuansa tradisional para seniman ini meyajikan musik bernuansa etnis. Ini adalah salah satu hal yang saya suka di JW. Musik – musik bernuansa etnis dengan aransemen ulang para seniman selalu luar biasa hasilnya. Terlebih musik tersebut dikolaborasikan dengan syair – syair yang merdu. Dan itu yang ada ditampilkan para seniman edisi bulan resik ini.

[caption id="attachment_253705" align="aligncenter" width="300" caption="aksi panggung luar biasa ditampilkan para seniman"]

13733019111056387445
13733019111056387445
[/caption] [caption id="attachment_253706" align="aligncenter" width="300" caption="Aksi panggung para seniman yang sangat menghibur dalam Jagongan Wagen "]
13733019851213476082
13733019851213476082
[/caption] [caption id="attachment_253707" align="aligncenter" width="300" caption="kolaborasi penampilan para seniman dengan anak - anak dalam Jagongan Wagen malam itu"][/caption]

Para penonton yang hadir seakan didongengkan sebuah keindahan Indonesia melalui alunan musik etnis, serta kesenian tradisional jaman dahulu. Benar – benar asyik ketika para seniman memainkan musik – musik tradisional kemudian para bocah – bocah bermain dengan permainan tradisional. Seakan menyadarkan kita bahwa sesungguhnya permainan tradisional itu juga tidak kalah menariknya dengan permainan modern jaman sekarang. Justru di permainan tradisional banyak sekali kerja sama antar orang bukan individual seperti kebanyakan saat ini.

Dongen Dari Negeri Pendongen

Pameran seni rupa, permainan yang dimainkan para anak kecil dan alunan musik etnis yang bercampur menjadi satu menjadi hiburan menarik.  Tidak saja orang dewasa yang menikmati namun beragam usia dapat menikmatinya. Bukan saja warga pribumi namun wisatawan asing pun turut menikmati pagelaran seni tadi malam.

Budaya Indonesia yang beragam ternyata masih ada di dunia modern sekarang. Mereka masih bertahan meskipun dengan tertatih – tatih.  Apa yang di pentaskan tadi malam adalah merupakan secuil gambaran tentang kekayaan kesenian yang dimiliki bangsa ini. Melalui acara seperti inilah seharusnya kita bisa melestarikan  budaya ketimuran milik kita.  Melalui JW para seniman ini menyelipkan pesan bahwa budaya kita tidak kalah indahnya dengan budaya yang dimiliki negara lain. Dan itu terbukti dengan apresiasi penonton pada malam itu.

Bagi anda yang ingin menyaksikan JW anda dapat pula bergabung di grup facebook : www.facebook.com/groups/padepokansenibagongkussudiardja untuk melihat jadwal JW bulan berikutnya. Semoga bagi anda yang berlibur di Jogja tidak hanya oleh –oleh dan pengalaman mengunjungi tempat indah di Jogja saja yang di peroleh, melainkan nilai budaya yang masih kental dapat menjadi cinderamata liburan anda.....kesenian itu asyik lho....salam budaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun