Adanya virus corona penghujung tahun 2019 lalu, memaksa semua aktivitas dilakukan secara online. Semua pusat perbelanjaan di tutup, restaurant hanya menyerima pesanan take away, sekolah pun terpaksa dilaksanakan secara daring. Terkecuali supermarket yang tetap di perbolehkan buka, tetapi pengunjung tetap di batasi.
Lalu, apa itu virus corona itu? Dilansir dari WHO atau pusat kesehatan dunia, virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia, virus ini menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan  Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Terlebih, pada pertengahan tahun 2021 terdapat varian baru yaitu varian Alfa, Delta, dan Kappa yang penularannya lebih cepat diabanding sebelumnya.
Karena keadaan belum membaik, terlebih saat per tanggal 1 Juli 2021 kemarin, pemerintah menetapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Universitas Pendidikan Indonesia menjalankan KKN Tematik secara daring. Mahasiswa melaksanakan KKN secara online dari rumah, dengan menggunakan media seperti whats up, zoom, google meet, dan lainnya.Â
Ada dua bidang yang bisa dipilih dari kegiatan KKN ini, yaitu membangun desa melalui bidang ekonomi, atau membangun desa melalui bidang pendidikan. Penulis memilih membangun desa melalui bidang pendidikan, yang di bimbing oleh  dosen pembimbing lapangan Bapak Dr. H. Warlim, M.Pd.Â
Bidang pendidikan sendiri ada beberapa program yang diajukan seperti; mendampingi siswa belajar, mendesain materi pembelajaran, membuat video dan poster, dan beberapa program lainnya.
Karena belum tau kapan bisa melaksanakan pembelajaran secara offline, SMP N 1 Kota Bandung melakukan pelatihan moodle yang pertama dilaksanakan pada tanggal 17 Juli 2021 yang dibagi menjadi 3 sesi. Para guru diajarkan bagaimana cara mereka input tugas, materi, serta absensi di laman LMS tadi. Lalu pelatihan kedua yang dilaksanakan 22 Juli 2021 membahas tentang bagaimana cara membuat kuis, dan lainnya.
Menurut Ibu Entin selaku guru Bahasa Indonesia, mengatakan bahwa ada plus minusnya. "Sebenarnya kemarin Ibu sudah sedikit menguasai cara memasukan tugas, absensi, materi di google classroom, eh diganti pakai LMS ini". Ujar Bu Entin saat berbincang melalui whats up. "Tapi dengan menggunakan moodle ini, jauh lebih simple daripada menggunakan google classroom." Lanjutnya. (Esa Maharani)