Mohon tunggu...
Ameilina Esafitri
Ameilina Esafitri Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Jangan lupa bahagia :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenali Permasalahan pada Anak

11 Desember 2020   13:10 Diperbarui: 11 Desember 2020   13:24 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Permasalahan pada anak yang sering terjadi akan membuat ibu cemas. Tingkah laku anak yang tidak sesuai dengan norma akan mengakibatkan permasalahan. Maka dari itu penting sekali mengenali masalah yang terjadi pada anak, serta mengetahui tindak lanjut yang akan dilakukan agar dapat meminimalisir permasalahan. Berikut diuraikan beberapa permasalahan yang biasa terjadi. 

1 Gangguan masalah Tidur 

Tidur merupakan kebutuhan setiap makhluk hidup untuk beristirahat setelah melakukan aktivitas dan menjaga keseimbangan dalam kesehatan tubuh. Namun apa yang terjadi jika anak mengalami masalah dalam tidur? Tentunya akan merepotkan karena anak rewel ya.. Gangguan tidur adalah ketika seseorang mengalami kelainan pada tidurnya dan memengaruhi kualitas tidur. Harus diketahui terdapat 3 jenis gangguan tidur pada anak, yaitu disomnia, parusomnia, dan gangguan tidur sekunder. Disomnia berhubungan dengan masalah jumlah tidur, saat mulai dan mempertahankan tidur. Parasomnia termasuk sekelompok masalah tidur yang berhubungan dengan kondisi terjaga sebagai transisi tahapan tidur. Gangguan tidur sekunder dihubungkan dengan gangguan psikiatri, neurologis dan masalah medis lainnya. 

Penyebab gangguan tidur biasanya yaitu karena orang tua kurang fokus pada kualitas tidur anak, atau faktor dari lingkungan. Jika anak terlalu capek bermain terkadang anak akan rewel saat mau tidur. Terjadinya mimpi buruk pada anak juga dapat menjadi masalah gangguan tidur pada anak.

Gejala yang dapat dilihat antara lain, adanya kantuk mata di siang hari, anak tidak bersemangat dalam beraktivitas dan tidak fokus saat belajar.

Yang terpenting adalah tindak lanjut yang harus dilakukan orang tua atau guru, berilah makan yang teratur dan konsisten pada anak,  lakukan rutinitas sebelum tidur agar anak terbiasa, jaga anak agar tidak terlalu capek dan berikan sedikit pijitan saat anak akan tidur agar otot-otot relaksasi setelah beraktivitas.

2. Keterampilan sosial 

Keterampilan sosial merupakan kemampuan individu dalam berinteraksi sosial dengan orang lain yang memerlukan latihan dari lingkungan luar. Masalah keterampilan sosial yang terjadi pada anak merupakan masalah terlambatnya atau tidak mampunya anak dalam berinteraksi sosial dengan teman sebaya atau orang yang lebih dewasa. 

Penyebab masalah ini karena pengasuhan yang kurang baik, kurang nya interaksi dengan keluarga, dan lingkungan sosial. Biasanya anak mengalami trauma akan kejadian awal sehingga dapat menyebabkan anak tidak mau berinteraksi, serta perbedaan gender terkadang pemicu anak tidak mau bermain. Karena biasanya anak suka bermain dengan sesama perempuan atau laki-laki. 

Gejala yang tampak yaitu terkadang anak sulit berkomunikasi dengan orang lain terutama yang baru dikenal, anak cenderung lebih pasif, anak tidak banyak bicara. 

Yang harus dilakukan guru atau orang tua adalah sering ajak anak berkomunikasi, beri kebebasan anak untuk berpendapat, dan ajak anak untuk mengenal lingkungan luar seperti jalan-jalan. 

3. Berbohong

Berbohong merupakan mengatakan hal yang tidak sesuai fakta atau kenyataan. Pada orang dewasa yang melakukan kebohongan di sebabkan ingin mendapatkan keuntungan dan akan berakibat merugikan dirinya. Tapi tidak untuk anak pra sekolah, mereka memiliki imajinasi yang berkembang, sehingga yang dikatakan anak tidak dapat disebut bohong dan justru dapat meningkatkan imajinasinya. Maka untuk mendiagnosa anak berbohong butuh pertimbangan.

Penyebab berbohong, pertama yaitu kebohongan yang menutupi kondisi dirinya. Kedua, anak ingin menunjukkan superioritasnya dibanding anak-anak yang lain. Ketiga, situasional yang mengancam seperti pemberian hukuman pada anak secara sembarang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun