Mohon tunggu...
Humaniora

Dinamis Dong

3 Januari 2017   23:24 Diperbarui: 4 Januari 2017   00:03 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari waktu kewaktu manusia akan mengalami yang namanya perubahan.... tau kan kalau manusia itu hidup secara dinamis???

Mulai dari ukuran tubuh yang tadinya mungil hanya berbobot 2,5 kg dan panjang 30 cm sekarang tumbuh menjadi sosok manusia yang gagah perkasa dan sexy tiada tara. haha

Yang berubah dalam kehidupan bukan hanya ukuran tubuh aja lho,,, masih bnyak hal yang akan berubah. Cara manusia menjalani kehidupan pasti akan berubah, mulai dari dulu yang bisanya hanya nangis kalau lapar, bisanya tidur dan ditimang dalam buaian bunda, belum bisa berbicara, belum bisa berjalan kemudian proses merangkak, belajar berjalan, berlari hingga akhirnya ketika umur sudah tua akan merasa lemah dan tak berdaya untuk berjalan lagi.

Kemudian dari cara kerja tubuh, dulu ketika bayi kita bisanya hanya menangis, tertawa dan tak pernah bisa melakukan hal-hal yang berat serta tak mungkin untuk bekerja secara cepat. Namun setelah ia tumbuh dewasa, semua pekerjaan mungkin bisa saja ia kerjakan tanpa ada yang tertinggal. Karena kekuatan tubuh yang ia miliki pasti akan berkembang dan menjadi lebih kuat.

Ga cuma fisik aja yang akan berubah. Pola pikir manusia pun akan berkembang, mulai dari yang dulu tak pernah memikirkan yang namanya masalah dan kerjanya hanya tertawa bersama teman, bermain bersama teman.  Namun seiring berkembangnya zaman, pola pikir manusia akan berubah lebih dewasa dan akan sering bergelut dengan yang namanya masalah.

Mulai dari cara berbicara pun pasti akan berbeda seiring detik berlalu. Ketika bayi belum bisa berbicara bisanya hanya merengek menangis dan dan tersenyum tertawa, kemudian setelah dia menirukan pembicaraan orang sekitar manusia akan belajar berbicara dengan logat anak kecil yang biasanya celat . hehe kemudian setelah manusia tumbuh dia akan berubah dengan kata-kata sederhana. Dan ketika dia memulai beranjak  usia SMP biasanya bahasa yang digunakan akan menjadi alay di dengarkan oleh manusia dewasa. Kenapa saya mengatakan seperti itu? Karna saya sendiri pernah mengalaminya sendiri dan beberapa anak-anak SMP yang saya amati melakukan hal seperti itu. Dan setelah usia menua, pembicaraan biasanya tak akan bisa nyambung lagi dengan pembicaraan anak muda. Herannya saya, kenapa tak bisa nyambung? Padahal yang tua pun dulu pernah muda. Hehe

Dan terakhir yang dibicarakan adalah pola pikir otak manusia. Dulu anak kecil hal sepele pun pasti akan dipermasalahkan hingga dianggap seperti permasalahanyang besar. Padahal untuk orang dewasa hal itu hanyalah sesuatu yang ga penting untuk dipermaslahkan. Nah itu semua karena sistem kerja otak manusia saat itu belum begitu berkembang. Namun setelah dewasa, sel saraf otak yang dimiliki akan semakin banyak menampung banyak pengetahuan dan pola pikir yang semakin mudah untuk mengatasi sebuah permasalahan. Nah dari berkembangnya pola pikir ini, jangan dikira semua permasalahan akan semakin mudah untuk di pecahkan. Saat ini semakin berkembangnya pola pikir malah menjadi satu momok menakutkan. Karena itu menyebabkan semakin banyaknya pendapat yang tentunya memiliki landasan ilmu tersendiri bagi masing-masing orang. Semua itu akan menjadikan sebuah pertandingan yang hebat jika diselesaikan dengan pola pikir individualis juga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun