Masih ingat dalam benakku ketika lima tahun yang lalu tepatnya di tahun 2014, ada suatu hal yang menarik hatiku. Pada masa itu aku mulai mendalami lebih serius dunia keuangan dan investasi yang sesuai dengan minatku saat itu.
Minat itu tumbuh ketika aku mulai memasuki semester empat dan mulai mendapatkan mata kuliah yang menurutku sangat seru untuk dipelajari. Singkat cerita, aku mulai explore berbagai instrument investasi yang sekiranya bisa dijangkau oleh kantong mahasiswa yang pas-pas an saat itu.
Ada banyak alternatif saat itu. Dari saham, reksa dana, emas dan lainnya.
Setelah banyak baca informasi dari google, dari soal untung dan rugi yang paling minim banget adalah emas. Yes, sepertinya menarik banget kalau mahasiswa udah punya emas.
Cuma sayang beribu sayang. Pada kala itu kalau mau beli emas harus ke bank atau tempat penjualan emas yang nggak praktis banget menurutku. Belum lagi harus beli emas per gram yag dulu sekitar 400 ribu. Akhirnya aku membatalkan niat untuk investasi emas.
Beberapa tahun berlalu ketika sudah lulus dari bangku perkuliahan tepatnya tahun 2018 lalu aku mulai mendengar salah satu aplikasi jual beli emas. Menarik banget nih pikirku.
Tanpa pikir panjang aku langsung menggunakan aplikasi tersebut yang bernama Tamasia. Begini tampilannya
Lalu gimana emas aslinya? Tenang, setelah mencapai satuan 1 gram maka baru bisa melakukan cetak fisik emasnya. Nah ini bikin penasaran tentunya.
Karena dari dulu belum pernah kesampaian buat punya emas batangan, menurutku ini cara yang mudah buat punya emas dan yang pasti nggak ribet harus datang ke toko emas. Belum lagi waktu perjalanan dan ongkosnya.
Di era yang serba memanfaatkan teknologi seperti saat ini jauh lebih maju dari lima tahun yang lalu. Seperti cerita pengalaman yang aku tulis di awal tulisan ini. Semua jadi serba mudah dan serba cepat.
Apakah kamu udah pernah beli emas lewat aplikasi juga? Â
