Mohon tunggu...
Erwin Ma
Erwin Ma Mohon Tunggu... Lainnya - Founder Leadershub Sulsel

"Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (QS. Muhammad 47: Ayat 7)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bujang Punya Rasa Takut

23 Juni 2021   09:07 Diperbarui: 23 Juli 2021   18:11 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelum membaca tulisan ini, hendaknya membaca tulisan sebelumnya agar lebih nyambung. Hehe.

"Berani adalah perlawanan terhadap rasa takut, penguasaan atas ketakutan bukan peniadaan rasa takut" (Mark Twain)

Jika di tulisan sebelumnya, saya mengangkat tentang keberanian Bujang tokoh dalam buku 'Pulang' karya Tere Liye. Dia mengatakan tidak memiliki rasa takut sedikitpun. 

"Lihatlah bola mataku, kalian tidak akan menemukan walau semili rasa takut itu."

Takut memang merupakan salah satu jenis emosi dalam diri manusia yang paling dasar dan kuat. Rasa takut bisa saja sangat melumpuhkan. Ketakutan yang  kita rasakan mungkin merupakan efek alami tubuh yang normal dan wajar. 

Efek ini bisa memunculkan perubahan-perubahan ringan atau sedang pada fisik dan mental manusia.

Kalau saja Bujang pada saat berhadapan dengan pemimpin kawanan babi di lereng rimba Sumatra lebih mengedepankan rasa takutnya, boleh jadi dia, Tauke dan beberapa pemburu lainnya tidak bisa hidup lagi. Karena keberanian Bujang pada saat itu, dia mampu melumpuhkan babi itu walau dengan susah payah. Dari kejadiaan itu, Bujang berkesimpulan bahwa dia tidak punya rasa takut lagi, "Malam itu, dadaku telah dibelah, rasa takut telah dikeluarkan dari sana."

Walau demikian, Bujang pada saat paling menyedihkan Ketika Tauke Besar yang sudah dia anggap sebagai bapaknya  telah meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya. Akhirnya dia sadar bahwa pada dirinya masih ada ada rasa takut.

"Inilah hal yang paling kutakutkan dalam hidupku. Sejak aku menyelamatkan Tauke dari serangan babi raksasa di lereng rimba Sumatra, aku tidak lagi memiliki rasa takut kecuali tiga hal, kematian orang terdekatku. Ada tiga lapis benteng rasa takutku. 

Satu lapis terkelupas saat Mamak pergi. Satu lapis lagi terlepas saat Bapak pergi. Malam ini- entah malam atau siang diluar sana, lapisan terakhirnya telah rontok, Ketika Tauke Besar akhirnya mati"

Pertama Ketika mamak Bujang meninggal dia masih menyembunyikan rasa takutnya, "Sungguh, jika manusia memiliki lima emosi, aku hanya memiliki empat emosi karena tak punya lagi rasa takut. Namun aku masih memiliki emosi sedih."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun