Mohon tunggu...
Erwina
Erwina Mohon Tunggu... Lainnya - -

Membaca buku. Mengurus kucing. Menulis blog dan novel digital.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

5 Topik yang Perlu Dibicarakan Sebelum Punya Anak

6 April 2021   11:45 Diperbarui: 6 April 2021   12:06 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Freepik

Setelah menikah, tentu banyak hal yang perlu dibicarakan dengan pasangan. Mulai dari hal remeh seperti cara menata rumah, hingga yang serius yaitu memiliki momongan. 

Punya anak bukanlah perkara mudah. Banyak yang perlu disepakati dan dilakukan calon orang tua sebelum mantap memiliki buah hati. Hal tersebut penting, karena setelah punya anak, akan banyak yang berubah. Untuk mengantisipasinya, berikut 5 topik yang perlu kamu dan pasangan bicarakan sebelum punya anak.

1. Kesiapan Mental

Bicarakan dengan pasangan dan pertanyakan kembali, apakah kalian sudah siap memiliki anak? Apakah secara finansial sudah mampu? Apakah pasangan siap mendukung penuh? Apakah kalian cukup dewasa untuk menjadi orang tua? Pastikan kamu dan pasangan mendapat jawaban yang jelas, ya. Ingat, keputusan untuk memiliki anak harus dari kedua belah pihak dan tanpa paksaan dari pihak luar. Nantinya, kamu dan pasangan yang akan mengurus anak. Dengan adanya kesepakatan, diharapkan kalian terus kompak setelah anak hadir.

2. Rencana Program Hamil

Kamu dan pasangan telah sepakat? Jangan terburu-buru, bicara juga tentang program hamil. Usahakan kamu dan pasangan kompak mencari informasi tentang ini. Program hamil seperti apa yang ingin diambil? Apa saja yang harus dilakukan? Dokter mana yang akan dipilih? Pastikan kalian benar-benar sepakat dan sepaham, ya, agar ke depannya kalian bisa terus saling mendukung. Jika ada hal-hal yang kurang berkenan, akan lebih baik dibicarakan sebelum memulai program. 

3. Kesiapan Fisik

Sudah sepaham tentang program hamil? Sekarang, perhatikan kesehatan fisik kamu dan pasangan. Sembilan bulan tidak sebentar, lho. Ada baiknya, kamu dan pasangan mulai memperhatikan asupan gizi dalam makanan. Cari tahu dan konsultasikan kepada dokter, asupan apa yang penting dan apa yang harus dihindari. Kamu dan pasangan juga harus bicara mengenai metode olahraga agar kalian tetap bugar selama sembilan bulan penantian.

4. Pilihan Metode Kelahiran

Perkembangan zaman membuat kita memiliki banyak pilihan, termasuk metode kelahiran. Hal ini jadi bagian topik penting yang harus dibicarakan. Melahirkan normal? Lewat operasi caesar? Atau, mau mencoba persalinan di air? Kamu dan pasangan sebaiknya mulai menggali informasi dan memilih metode yang sekiranya tepat sambil tetap diingat bahwa rencana kalian bisa berubah karena kondisi. Kamu dan pasangan juga sebaiknya membicarakan soal tabungan dan biaya yang harus disiapkan.

5. Rencana Setelah Kehadiran Anak

Oke, terakhir, coba bayangkan anak telah hadir di rumah kalian. Apakah kalian sudah tahu pola asuh seperti apa yang akan diterapkan? Jika kamudan pasangan bekerja, apakah salah satu akan resign? Atau, kalian lebih memilih menitipkan anak kepada orang tua setelah masa cuti selesai? Atau, sudah cari informasi tentang pengasuh anak? 

Wah, pertanyaannya banyak sekali, ya. Itu belum semuanya, lho. Kamu dan pasangan juga sebaiknya mulai mencari informasi tentang sekolah untuk anak kalian kelak. Kamu dan pasangan bisa memperkiraan berapa pendapatan kalian beberapa tahun ke depan dan berapa biaya sekolah anak. Sekolah asrama, full day, dan negeri, tentu berbeda biayanya. 

Terlihat sangat banyak yang perlu dipikirkan dan diurus, ya? Tenang, tidak ada yang menyuruhmu untuk terburu-buru, kok. Kamu dan pasangan bisa membicarakannya dengan santai, setelah makan malam misalnya. Kalian bisa mencari waktu yang paling tepat, baik untuk merencanakannya, maupun untuk memiliki anak. Bicarakan dengan kepala dingin, tanpa paksaan dari pihak lain, dan dengan hati yang bahagia, ya. Karena memiliki anak seharusnya tidak menjadi beban. Dan, anak yang bahagia, tentu hadir dari orang tua yang berbahagia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun